www.nusantarabicara.co

www.nusantarabicara.co
Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Home » , , » IDI Segera Gelar Forum Khusus Pembelaan Dokter Terawan

IDI Segera Gelar Forum Khusus Pembelaan Dokter Terawan

Written By Nusantara Bicara on 5 Apr 2018 | April 05, 2018

NUBIC, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam waktu dekat akan menggelar sesi khusus untuk memberikan kesempatan Dokter Terawan Agus Putranto membela diri terkait sanksi pemecatan. Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu diberhentikan sementara dari keanggotaan IDI selama 12 bulan.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Ilham Oetama Marsis mengatakan berdasarkan AD/ART IDI, Dokter Terawan masih memiliki hak untuk mendapat pembelaan dari Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota (BHP2A) PB IDI.

"Pembelaan dilakukan di dalam forum yang disediakan khusus untuk itu," ujar Ilham dalam keterangan tertulis, Kamis (5/4).
Hasil gambar untuk dokter terawan
 
"Hal ini sudah dijadwalkan dalam waktu dekat," imbuh Ilham tanpa memberikan keterangan waktu pembelaan Dokter Terawan.
Sementara itu Ketua Terpilih IDI Daeng M Faqih mengungkapkan rapat Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI menyepakati akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, terutama para pejabat TNI di tempat Dokter Terawan berdinas.

Dokter Terawan dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI karena dinilai sudah melakukan pelanggaran etik.

Poin ketiga dalam surat pemecatan yang bocor di kalangan media menetapkan bobot pelanggaran etik kedokteran Dokter Terawan adalah berat.
Atas pertimbangan itu, Dokter Terawan diberi sanksi pemecatan sementara sebagai anggota IDI selama 12 bulan, terhitung tanggal 26 Februari 2018 sampai 25 Februari 2019, diikuti pernyataan tertulis pencabutan rekomendasi izin praktiknya.
 
Dokter Terawan dikenal dengan metode atau terapi 'cuci otak' yang ia terapkan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah di otak atau stroke. Pasiennya beragam, mulai dari masyarakat umum hingga kalangan pejabat.

Sekretaris MKEK Dokter Pukovisa Prawiroharjo menyatakan pemecatan sementara Dokter Terawan tak terkait dengan metode pengobatan yang ia jalankan.

Puvokisa kembali menekankan bahwa sanksi pemecatan sementara lantaran Dokter Terawan melanggar etika.

"Itu adalah aspek disiplin. SOP segala macam itu tidak. Kami bicaranya etika perilaku, tidak harus ada laporan pasien yang merasakan dirugikan dari tindakan Dokter Terawan," kata Puvokisa kepada CNN Indonesia TV.

"Dimensi etika dari seorang dokter tak hanya pada hubungannya dengan pasien."

Puvokisa melanjutkan, "Kami bersyukur komunikasi Dokter Terawan dengan pasien sangat baik. Tapi perlu diingat dimensi etika tidak hanya bicara hubungan dokter dengan pasien, tapi juga bicara tentang nilai etika keprofesiannya, kesejawatan, dan nilai dari diri sendiri".
Sanksi pemecatan sementara kepada Dokter Terawan memantik reaksi beragam dari publik. Sebagian tokoh nasional bahkan angkat suara dan terang-terangan bersimpati kepada Dokter Terawan.

Mereka yang mengungkapkan simpatinya antara lain Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

"Saya bukan dokter. Mungkin saja pemecatan dokter Terawan oleh IDI benar. Tetapi saya dan istri pernah berobat kepada dr. Terawan dan hasilnya terasa baik. Mudah-mudahan semua berakhir baik," demikian cuitan Mahfud dalam akun twitter resminya.

Puvokisa mengaku dapat memahami reaksi publik atas pemecatan sementara kepada Dokter Terawan. Namun dia menyatakan belum memiliki solusi atas pemecatan sementara itu.

"Kalau solusi untuk Dokter Terawan, karena kasusnya sudah termasuk jelas, kami tidak punya solusi lagi. Itu sudah masuk amar putusan. Tapi ada mekanisme yang bisa dikerjakan, itu mekanisme internal lah," ujar dia.
(wis) 
 
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara