Boven Digoel,
Papua- Pemerintah mulai menegaskan jika
Indonesia saat ini, dilanda darurat narkoba. Tak hanya sosialiasi akan bahaya
narkoba. Namun, Pemerintah juga sudah mengeluarkan sinyal untuk berperang
melawan narkoba, terlebih oleh personel TNI.
Bahaya itu, tak hanya
menjadikan kalangan dewasa saja sebagai korban akan keganasannya. Namun,
anak-anak juga tak luput dari bahaya peredaran barang haram tersebut.
Sehubungan dengan hal
itu, Perwira Hukum (Pakum) Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Lettu Chk
Piryanto, memberikan pemahaman kepada masyarakat di wilayah perbatasan RI-Papua
Nugini, untuk lebih waspada terhadap narkoba dan narkotika yang saat ini,
keberadaannya dinilai meresahkan masyarakat.
“Narkoba merupakan
ancaman terbesar bangsa dan negara. Akibat barang itu (narkoba, red), masa
depan bangsa bisa rusak,” ujar Piryanto melalui sosialisasi yang berlangsung di
Balai Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Selasa, 15 Mei 2018 siang.
Tak hanya itu, yang
digelar di dua titik lokasi tersebut, juga memberikan pemahaman kepada
masyarakat akan bahaya mengkonsumsi minuman-minuman keras. “Mulai pencegahan,
hingga peringatan akan bahaya mengkonsumsi barang haram itu, kita sampaikan
semuanya ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu,
Dansatgas Yonif Raider 500/Sikatan menambahkan, tak hanya sosialiasi akan
bahaya narkotika dan minuman keras saja. Namun, dirinya juga memerintahkan
personelnya untuk memberikan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan
kepada warga sekitar. “Bela negara adalam upaya setiap warga negara dalam
mempertahankan negaranya ketika ada ancaman, baik dari dalam maupun luar
negeri,” tegas Letkol Inf Sidik Wiyono.
Dirinya menilai,
dalam menanamkan kecintaan masyarakat kepada negaranya, bela negara dinilai
penting untuk disosialisasikan kepada para warga di wilayah perbatasan. “Semua
sudah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan dicantumkan di dalam pasal
30. Jadi, sosialisasi saat ini, juga meliputi pembekalan wasbang dan bela
negara,” tambahnya.







Posting Komentar