Abepura, nusantarabicara.co – Sejumlah aktivis lingkungan di Papua menggagas tanggal 21 Juni sebagai perayaan Hari Sagu yang sudah dimulai sejak tahun 2017. Pada perayaan yang ke-IV tahun ini diselenggarakan di Lahan Wisata Alam Hirosi, Distrik Sentani , Kabupaten Jayapura, Minggu (21/6).
Mewakili Danrem 172/PWY, Kepala Staf Korem (Kasrem) 172/PWY Kolonel Inf Achmad Fauzi, S.IP., M.M. saat menghadiri kegiatan tersebut menyampaikan agar masyarakat Papua dapat memanfaatkan pangan lokal.
“Dimasa Pandemi covid-19 ini, berdampak pula dengan kelangkaan dan harga bahan makanan pokok di pasaran. Hal ini seharusnya tidak menjadi permasalahan bagi masyarakat Papua. Karena kita memiliki hasil kekayaan alam yang melimpah”, ujar Kasrem.
Menurutnya, Papua memiliki lahan yang sangat luas sehingga masyarakat perlu diedukasi untuk kembali bertani menanam bibit-bibit pangan lokal, baik yang berjangka panjang maupun berjangka pendek.
Selaras dengan tema perayaan hari sagu IV tahun ini Kembali Ke Sagu, pihaknya mengajak masyarakat kembali memanfaatkan pangan lokal khususnya Sagu.
“Sagu merupakan makanan pokok sejak dulu bagi masyarakat Papua. Sagu juga merupakan sandang, pangan, papan, air dan energy. Untuk itu mari kita bukan hanya menebang, namun juga menanam untuk anak cucu kita di masa depan”, kata Kasrem.
Pihaknya berharap agar masyarakat juga dapat mengembangkan sagu sehingga memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Kita harus bisa memperkenalkan bahkan mengembangkan sagu sehingga bisa di jual ke daerah lain atau bisa di ekspor dan menjadikan sagu sebagai daya tarik dari Papua”, ujar Kasrem.
“Saya juga berharap hal baik ini bisa menjadi perhatian bagi para anak muda sebagai generasi penerus untuk bisa mencintai dan mengembangkan potensi dari daerah khususnya sagu untuk ketahanan pangan di Papua”, tambahnya.
Sementara itu, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Yan Yap L. Ormusrray, S.H., M.Si., mengatakan dukungan dari pemerintah provinsi Papua untuk sagu sangat besar karena sagu dianggap sebagai tanaman yang hidup di hutan alam, sehingga sagu menjadi prioritas utama di bidang pertanian.
“Jangan malu dengan sagu karena sagu ini luar biasa, saat ini sagu sudah dikembangkan di bagian selatan Papua, Merauke, Mappi yang bibitnya diambil dari hutan sagu. Jika kita menanam sagu kita bisa mendapatkan banyak air berbeda dengan kelapa sawit yang banyak menghisap air. Jadi mari kita tanam sagu supaya kita tidak mengalami kekeringan”, ujar Yan.
Turut hadir, Kepala BPTP Papua Dr. Ir. Martina Sri Lestari MP, Kasibinjas Dispers Lanud Silas Papare Letkol Kes Alwi, Kasatbinmas Polres Jayapura AKP Sutardi, S.H., M.H., Ketua Komunitas Penggiat Sagu Marshal Suebu, S.Sos, M.Si.(Penrem 172)
Posting Komentar