Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » , , , » Sekilas Pengalaman Iptu Anggoro dari Pengungkapan 120 Kg Sabu Hingga Dianiaya

Sekilas Pengalaman Iptu Anggoro dari Pengungkapan 120 Kg Sabu Hingga Dianiaya

Written By Nusantara Bicara on 14 Agu 2020 | Agustus 14, 2020

Jakarta, nusantarabicara.co - Bertugas sebagai anggota kepolisian, membuat pria yang memiliki nama Anggoro Winardi ini banyak memiliki sejumlah pengalaman tak terlupakan.

Pria yang menggeluti karirnya di Kepolisian sejak tahun 1997, banyak prestasi yang diraihnya selama malang melintang di dunia kepolisian.


Sebelum menjabat sebagai Kasubnit 1 Unit 1 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Anggoro pernah ditugaskan dibeberapa bagian di jajaran Polres Metro Jakarta Barat.

Setelah lulus Sekolah Inspektur Polisi di Tahun 2012, anak ke 3 dari 5 bersaudara yang kesemuanya menjadi Polisi ini kemudian ditugaskan sebagai Panit Reskrim Polsek Kembangan. Kemudian, pada 2014, Anggoro menjadi Panit Reskrim Polsek Tambora. 

Selanjutnya, Anggoro menjabat sebagai Panit Narkoba Polsek Cengkareng di tahun 2015, kemudian di tahun 2016 menjabat sebagai Kasubnit Narkoba Unit 2 Polres Metro  Jakarta Barat dan  sekarang menduduki jabatannya sebagai Kasubnit 1 Narkoba Unit 1 Polres Metro Jakarta Barat. 

"Selama menjadi Panit Reskrim baik di Polsek Kembangan dan di Tambora banyak kasus Curat, Curas dan Curanmor yang diungkap," tutur Iptu Anggoro.

Namun, kata Anggoro yang paling berkesan selama menjadi anggota Polisi adalah ungkapan penyelundupan narkoba jenis sabu 120 kg dan meraih penghargaan Pin Emas dari Kapolri tahun 2019.

"Kemudian pengungkapan 3 koper narkoba tahun 2019 juga, pengungkapan kurir jaringan international  barang bukti 30 kg Sabu tahun 2019, penangkapan model penjual sabu jaringan internasional tahun 2019 dan penangkapan ganja dalam kemasan Kopi 2018 lalu," paparnya.

Selain sabu dan ganja, dirinya juga kerap melakukan penangkapan artis, seperti Imam S Arifin pada 2017, Jerry Aurum 2019, Indra asistennya Ririn Ekawati tahun 2020 dan Ridho Ilahi tahun 2020. Terakhir menangkap anggota DPRD Sumba Barat Daya saat memakai sabu 2018 silam.

Namun, ada juga pengalaman yang tak mengenakan kala dirinya bertugas, seperti saat pengungkapan penyalahgunaan narkoba pada kemarin malam. Kala itu, Anggoro bersama tim nya hendak menangkap pelaku narkoba (AM) di bilangan Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Pihak keluarga pelaku malah terkesan menyembunyikan pelaku. Bahkan, ibu pelaku (M) justru menuduh Anggota Unit I Narkoba Polres Metro Jakarta Barat sebagai polisi gadungan. Ironisnya lagi, tuduhan M kepada anggota Polres Metro Jakarta Barat sempat dimuat ke salah satu media agar menimbulkan kebencian kepada anggota polisi.

Bukan hanya itu, M kemudian melakukan penganiayaan kepada anggota dengan stick baseball hingga mengalami memar di bagian kepala.

Setelah menganiaya polisi, AM dan M akhirnya digiring ke Mapolres Metro Jakarta Barat. Tidak hanya AM dan M, polisi juga mendapat narkoba jenis ganja yang disimpan dalam botol minuman keras.

Anggoro mengaku, bahwa dalam melaksanakan tugas, hal yang terpenting adalah berkoordinasi, komunikasi dan menggunakan strategi yang tepat di lapangan.

"Kalau bagi saya, saat melakukan penangkapan atau penggerebekan, saya harus ada di lokasi, sehingga kita benar-benar tahu situasi yang terjadi," ujarnya.

Selain itu koordinasi dan komunikasi yang baik antara sesama anggota, koordinasi dengan perangkat setempat juga adalah hal yang terpenting dalam melaksanakan tugas di lapangan.

Ditambah strategi dalam melumpuhkan pelaku kejahatan juga dibutuhkan, serta feeling harus kuat dan tepat.

"Karena bagi saya sampai saat ini jika feeling saya nengatakan bahwa tangkapan itu pasti dapat, ya biasanya berhasil tapi kalau feeling saya saja sudah pesimis duluan, hasil akhir yang didapatpun pasti gagal," jelasnya

Ditambahkan Anggoro, saat bertugas jangan pernah mengeluh dan takut tak gagal dengan apa yang kita kerjakan.

"Jalani dan laksanakan dengan sebaik-baiknya, apapun hasil yang akan didapat itu kita serahkan pada yang diatas, yang penting kita sudah melakukannya dengan optimal," pungkasnya.(Rundi)

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara