Mempawah, Nusantara Bicara - Bertolak dari dermaga Lantamal XII Jalan Raya Wajok KM.17 Kabupaten Mempawah Kalbar menuju lokasi upacara di Perairan Sungai Kapuas dan berakhir di dermaga Satrol Lantamal XII Pontianak, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Laksamana Pertama TNI Suharto, S.H., M.Si.(Han) memimpin Upacara Tabur Bunga dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera 2023 yang digelar diatas Kapal Republik Indonesia (KRI) Sembilang-850, Senin (16/01/2023).
Dengan tema ”Kobarkan Semangat Kejuangan Samudera Untuk Kejayaan Indonesia," upacara ditandai dengan pelarungan karangan bunga dan prosesi tabur bunga diatas KRI Sembilang-850 oleh Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XII Laksamana Pertama TNI Suharto, S.H., M.Si (Han) selaku Inspektur Upacara dan diikuti tabur bunga oleh para tamu undangan.
Peringatan Hari Dharma Samudera merupakan hari bersejarah bagi TNI Angkatan Laut, dimana pada hari itu diperingati, dengan tujuan untuk mengenang pertempuran di Laut Arafuru yang menyebabkan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan tenggelamnya Kapal Motor Torpedo Boat (MTB) RI Macan Tutul pada tanggal 15 Januari 1962 melawan Kapal Perang Belanda.
Selain itu, Hari Dharma Samudera juga memperingati peristiwa heroik dalam sejarah Angkatan Laut yang ditunjukan untuk para pelaut dibawah kepemimpinan Yos Sudarso dan hal tersebut merupakan peristiwa penting dalam sejarah RI dan sangat berarti bagi bangsa Indonesia karena berkaitan dengan upaya pembebasan Irian Barat.
Kilas balik, kronologi pertempuran di Laut Arafuru. Misi dimulai pada 9 Januari 1962. Direktur Operasi MBAL Kolonel Sudomo di KRI Harimau berangkat dari Tanjung Priok. Sementara Komodor Yos Sudarso ikut dalam KRI Macan Tutul bersama Kapten Winarno. Karena sedang menjalankan misi rahasia, mereka dilarang bersinggah di pelabuhan-pelabuhan yang dilewati. Mereka mendapat suplai makanan dan perbekalan yang dikirim di tengah laut.
MTB tiba di Perairan Aru pada 15 Januari 1962. Mereka kemudian bergerak menuju Kaimana pada pukul 17.00 WITA. Operasi yang dijalankan ini memang dirahasiakan dari unit lain, akan tetapi, misi mereka berhasil diketahui Belanda. Dua pesawat maritim Belanda berjenis Neptune dan Firefly memergoki MTB ALRI pada posisi 04-490 Selatan, 135-020 Timur haluan 2390.
Dua kapal perang Belanda tersebut kemudian menghadang MTB ALRI, yaitu Fregat Hr Ms Eversten dan Korvet Hr Ms Kortenaer. Kortenaer lebih dulu bergerak mendekat dan menembakkan peluru suar. Pada saat bersamaan, Neptune ikut serta menembakkan peluru suar melalui udara.
KRI Macan Tutul dan KRI Matjan Kumbang kemudian menembakkan serangan balik berupa meriam sebesar 40 mm. Ketika keadaan semakin genting, Komodor Yos Sudarso segera mengambil alih pimpinan KRI Matjan Tutul. Komodor Yos Sudarso memerintahkan serangan balik, sedangkan KRI Harimau dan KRI Matjan Kumbang diperintahkan untuk bermanuver putar guna mengecoh Belanda.
Setelah keduanya bermanuver, KRI Matjan Tutul langsung melaju untuk menghadang kapal musuh yang sedang berfokus menyerang KRI Harimau dan KRI Matjan Kumbang.
KRI Harimau dan KRI Matjan Kumbang berhasil selamat dari serangan, sedangkan KRI Matjan Tutul menjadi korban. Ketika dentuman tembakan meriam melayang di udara, Yos Sudarso mengumandangkan pesan yang berbunyi "Kobarkan Semangat Pertempuran".
Tembakan dari kapal Belanda mengenai kamar penyimpanan mesiu KRI Matjan Tutul, kemudian tenggelam diikuti dengan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan pasukannya.
Momentum peringatan Hari Dharma Samudera ini dapat memberikan inspirasi kepada kita semua untuk menghayati, meresapi dan meneladani nilai-nilai patriotisme, heroisme serta kepemimpinan yang telah diwariskan para pahlawan-pahlawan samudera dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Kegiatan upacara hari Dharma Samudera dihadiri oleh Pejabat Utama Lantamal XII, Dansatrol, Kadis dan Kasatker, perwakilan Pamen, Pama, Bintara, Tamtama, Ibu Jalasenastri, dan PPAL Pontianak.(Dispen Lantamal XII)
Posting Komentar