Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia

Media Perjuangan Penerus Cita-cita "The Founding Fathers" Bangsa Indonesia
Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh. Itulah Motto Media Kami
Home » » Pemerintah Ajak Masyarakat Investasi ke Surat Berharga Negara

Pemerintah Ajak Masyarakat Investasi ke Surat Berharga Negara

Written By Nusantara Bicara on 11 Jun 2024 | Juni 11, 2024





Nusantara Bicara,  Jakarta  ---   Pemerintah akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang rupiah, Selasa (11/6). Pada lelang SUN kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 22 triliun–Rp 33 triliun.

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, terdapat tujuh (7) seri SUN yang akan dilelang mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Lelang bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2024.

Berikut rincian dari delapan seri SUN yang akan ditawarkan pada lelang besok, Selasa (11/6):

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan, Deni Ridwan menekankan tentang keunggulan berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN), khususnya Savings Bond Ritel (SBR). Menurutnya, investasi di SBN dijamin aman oleh undang-undang, memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan deposito, pajak yang lebih rendah, serta kemudahan akses melalui aplikasi seluler.

"“Investasi di SBN akan memberikan pembayaran bulanan kepada investor, yang dapat membantu mempersiapkan masa depan yang lebih baik,” ungkap Deni Ridwan.

“Kami mengajak para humas pemerintah, untuk turut menyosialisasikan dan menginvestasikan SBN, khususnya SBR 013, agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk perempuan dan usia produktif di luar Pulau Jawa,” pesan Usman.

Sementara Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong menyoroti masalah investasi ilegal yang telah merugikan masyarakat Indonesia sebesar Rp 139,67 triliun sejak 2017 hingga 2023. Hal ini ia ungkapkan dalam Forum Tematik Bakohumas yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan.

“Berinvestasi seharusnya merupakan proses yang stabil dan jangka panjang, bukan proses yang cepat dan menyenangkan seperti berjudi. Literasi keuangan di Indonesia masih di bawah 50% dengan indeks literasi keuangan tahun 2022 sebesar 49,68%,” papar Usman.(Agus)

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2018 - All Rights Reserved
Created by Nusantara Bicara