JAKARTA, nusantarabicara -- Tarbiyatun Nafs Center (TNC), lembaga pembinaan karakter berbasis pendekatan spiritual dan psikologis yang dipimpin Direktur Rakimin Al-Jawiy kembali meraih prestasi membanggakan.
Pada agenda resmi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Kantor Wilayah DKI Jakarta, TNC menerima piagam penghargaan atas kontribusinya dalam pembinaan warga binaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta melalui Program Pesantren Tarbiyatun Nafs yang diselenggarakan secara intensif selama satu tahun untuk setiap angkatan.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heri Azhari dalam acara yang berlangsung di Aula Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Selasa, (25/11/2025).
Program Pesantren Tarbiyatun Nafs dikenal sebagai model pembinaan komprehensif yang menggabungkan konsep penyucian diri, psikologi manusia, spiritualitas Islam, serta rekonstruksi perilaku.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pemahaman keagamaan, tetapi juga penguatan ketenangan batin, kematangan emosional, dan kepercayaan diri agar warga binaan siap berdaya ketika kembali ke masyarakat.
Berkat konsistensi dan kualitas pendekatannya, TNC mendapat pengakuan sebagai mitra strategis Kemenimipas dalam pembinaan kepribadian warga binaan.
Dalam sambutannya, Heri Azhari menyampaikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan TNC dan berharap program tersebut dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan.
Ia menilai pendekatan yang digunakan TNC memberi warna baru dalam pembinaan karena lebih psikologis, humanis, edukatif, dan berorientasi pada pemberdayaan jangka panjang.
Pada kesempatan yang sama Direktur TNC Rakimin Al-Jawiy menyerahkan cenderamata berupa buku hasil kolaborasi dengan salah satu warga binaan, Amalia Komalasari, berjudul “Psikologi Warga Binaan: Mencerahkan Jiwa Menuju Kebebasan Sejati.”
Rakimin Al-Jawiy mengatakan, buku tersebut berisi refleksi mendalam mengenai dinamika psikologis warga binaan serta pendekatan pembinaan yang mampu menumbuhkan kesadaran diri, harapan baru, dan kesiapan menghadapi kehidupan setelah bebas.
Ia berharap, karya ini dapat menjadi rujukan penting bagi jajaran pemasyarakatan dalam merancang program pembinaan yang lebih empatik dan berorientasi pada pemulihan diri.
Bagi Tarbiyatun Nafs Center, lajut Rakimim, penghargaan ini bukan hanya bentuk pengakuan, tetapi juga amanah untuk terus memperluas dampak program, memperkuat pendekatan psikologis dan spiritual dalam pembinaan, serta mendampingi warga binaan menjadi pribadi yang lebih utuh dan siap berkontribusi di tengah masyarakat.
"Sinergisitas antara TNC, Lapas Perempuan Kelas IIA Jakarta, dan Kemenimipas DKI Jakarta selama ini telah menghasilkan berbagai kisah transformasi yang menginspirasi. Penghargaan ini menegaskan bahwa pembinaan yang dilakukan dengan ketulusan, ilmu, dan kepedulian akan selalu memberikan manfaat yang luas," pungkas Rakimin.(Agus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar