Sumut, nusantarabicara -- Banjir besar yang melanda Kabupaten Langkat,Sumatra Utara,meninggalkan cerita yang jauh lebih mencekam dibandingkan apa yang terlihat di media sosial. Kepedihan para penyintas pun turut disaksikan langsung oleh Putri Ikang Fawzi dan almarumah Marissa Haque, Chiki Fawzi yang juga Super Volunteer Dompet Dhuafa,yang terjun membantu pendampingan pengungsian di Langkat, (06/12/2025).
“Sudah hari ketujuh pascabencana, tetapi air masih cukup tinggi. Saya sampai bingung berkata-kata,karena sejak tadi ibu-ibu datang bercerita bagaimana mereka terpaksa menjadi single parent,rumahnya tenggelam, bahkan becaknya terbawa arus,”ujar Chiki Fawzi.
Di Desa Air Hitam,pada Selasa (2/12/2025),Chiki bersama Relawan Dompet Dhuafa lainnya mengajak sekitar 40 anak untuk berkegiatan dalam layanan Psychological First Aid (PFA). Mencoba menenangkan fase stres,jenuh,dan mengalihkan sejenak duka serta kecemasan mereka. Ia juga ikut membagikan makanan untuk sekitar 500 penyintas di sekitar pos pengungsian.
“Untuk ibu-ibu,bapak-bapak, dan adik- adik semua,semoga Allah terus memberikan kekuatan. Tetap bertahan. Semoga apa yang kita lakukan di sini bisa tetap menggaungkan kepedulian,agar lebih banyak bantuan yang dapat kita diberikan kepada mereka yang belum tersentuh bantuan,”ungkapnya.
Salah satu penyintas,Lendi Elfrida, mengenang detik-detik ketika air tiba- tiba menerjang pemukiman mereka. Ia menyelamatkan diri dengan cepat, tanpa sempat membawa apa pun selain pakaian yang melekat di tubuhnya. Seluruh barang di rumahnya hilang tersapu banjir.
“Mulai Rabu malam, hujan sudah deras sekali. Lalu tiga hari berturut- turut hujan terus. Di sini jarang sekali banjir sebesar itu,jadi kami benar- benar tidak tahu harus pergi ke mana,” ujar Lendi,pada Selasa (3/12/2025).
“Pakaian tidak ada yang bisa diselamatkan. Hanya yang di badan saja. Barang-barang semua habis,” tuturnya.
Kini Lendi mengungsi di pos pengungsian di kawasan Air Hitam, Kecamatan Gebang. Selama masa darurat,ia mengandalkan layanan Dapur Umum yang dikelola Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. “Terima kasih sekali kepada semua yang sudah membantu. Di sini kami bisa makan dan minum gratis,”ucapnya.
Menurut Lendi,keberadaan Dapur Umum sangat berarti,terutama ketika makanan dan obat-obatan menjadi kebutuhan paling mendesak. Banjir ini mengguncang hidupnya; apa yang selama ini ditata hancur seketika.
“Semoga jangan ada lagi bencana seperti ini menimpa kita,”tambahnya.
(Git-Red.l)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar