Rusia, Nusantarabicara -- Selain beragam jenis rudal, roket dan bom udara, ranjau darat (permukaan) adalah amunisi yang jumlahnya melimpah, khususnya yang berasal dari peninggalan era Soviet.
Ranjau darat yang dimaksud adalah TM-62, yang oleh Rusia dan Ukraina diupayakan untuk dapat dilepaskan oleh drone.
Bila pada bulan Januari lalu, diwartakan startup Rusia menguji membawa ranjau darat anti tank dari drone copter dengan 16 rotor motor, maka di penghujung tahun ini ada kabar lanjutan, bahwa drone pengusung ranjau TM-62 akan mulai digunakan dalam operasi tempur di Ukraina pada awal tahun depan, persisnya pada bulan Januari 2026.
Drone peluncur ranjau yang disebut Svarog-17 akan diuji coba pada Januari mendatang. 2026
Drone ini dilengkapi dengan unit mesin-baling-baling yang lebih bertenaga dan baterai generasi baru, yang memungkinkan drone, dengan berat sekitar 10 kg, untuk beroperasi dalam jarak jauh.(11/12/2025)
Drone Svarog-17 dirancang untuk membawa ranjau TM-62 dengan jangkauan 20 km akan diuji coba di zona operasi militer khusus pada Januari 2026, kata juru bicara Frobotics Advanced Engineering Center.
“Drone Svarog-17 sedang dikembangkan sebagai respons terhadap permintaan dari pasukan Rusia yang perlu memasang ranjau di belakang garis musuh. Drone ini akan mampu memasang ranjau TM-62 pada jarak 20 km.
Drone ini dilengkapi dengan unit mesin-baling-baling yang lebih bertenaga dan baterai generasi baru, yang memungkinkan drone, dengan berat sekitar 10 kg, untuk beroperasi dalam jarak jauh.
Pengujian perangkat baru ini di zona operasi militer khusus dijadwalkan akan dimulai pada bulan Januari,” tambah pejabat perusahaan tersebut. (Agus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar