Jabar, nusantarabicara -- Polisi mengungkap motif perusakan area kebun teh di wilayah Malabar, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kapolresta Bandung Kombes Polisi Aldi Subartono mengatakan, diduga kuat aksi penebangan ilegal pohon teh ini dilakukan untuk membuka lahan pertanian sayuran, seperti kentang dan wortel.
Perusakan kebun teh ini, ujar Aldi, bisa berdampak sangat berbahaya bagi lingkungan karena tanaman teh berusia 30 tahun yang dirusak memiliki akar kuat sebagai penyangga air di kawasan pegunungan. “Kalau dibongkar, maka tidak menahan air hujan. Pangalengan bisa tenggelam. Yang rugi masyarakat,” ucapnya usai meninjau lokasi kerusakan, Sabtu 29 November 2025,
Ia mengungkap pula bahwa dua laporan terkait kasus perusakan brutal area kebun teh di Pangalengan ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan.
Saat ini, pihaknya fokus mengejar dalang intelektual atau pemberi dana di balik aksi perusakan lahan mencapai seluas sekira 14 hektare yang terjadi di tiga titik perkebunan teh pada 25 November 2025.
“Kita akan mengejar siapa orang yang mendanai atau sebagai donatur yang memberikan uang kepada masyarakat untuk melakukan penebangan pohon-pohon teh ini,” kata Aldi. Saat ini, imbuhnya, identitas para pelaku lapangan sudah teridentifikasi, namun pengejaran difokuskan pada aktor intelektual. Polresta Bandung memastikan bakal berhati-hati dalam penindakan agar tidak salah sasaran dan mengorbankan warga kecil yang hanya menjadi pekerja upahan.
Aldi pun secara tegas memberikan imbauan kepada para aktor utama di balik perusakan lahan kebun teh tersebut. “Kami mengimbau kepada aktor-aktornya, tolong hentikan. Karena kami sedang mengejar Anda,” tegas dia.
Ia memastikan Polresta Bandung didukung penuh oleh Forkopimda dan Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan untuk menuntaskan kasus ini, termasuk langkah-langkah penanaman kembali. (Agus)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar