Mojokerto, nusantarabicara -- Dalam rangka memperkuat pembinaan generasi muda bahari dan pemberdayaan potensi wilayah, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo memimpin kegiatan Silaturahmi dan Dialog Strategis Keluarga Besar Jung Kwatu. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi langsung kebijakan pimpinan TNI AL dalam membangun kesadaran maritim, memperkuat pembinaan wilayah, dan menyiapkan generasi muda sebagai kekuatan masa depan bangsa.
Dalam suasana penuh kebersamaan, forum ini tidak hanya menjadi ajang syukur dan evaluasi, tetapi juga momentum untuk meneguhkan kembali komitmen dan konsistensi pembinaan atlet, khususnya pada cabang olahraga perairan.
Kolonel Kakung menegaskan bahwa pembinaan atlet Jung Kwatu bukan sekadar upaya meningkatkan prestasi olahraga, melainkan bagian dari misi strategis TNI AL dalam menyiapkan sumber daya manusia bahari yang berkarakter, disiplin, dan berdaya saing.
_"TNI AL akan terus hadir, bekerja, dan memimpin perubahan, dimulai dari desa-desa pesisir, dari generasi muda, dari tempat-tempat di mana nilai bahari hidup dan bergelora. Karena masa depan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia hanya bisa dibangun dari manusia-manusia yang mencintai laut dan siap berjuang untuk kejayaan dan kehormatannya.”_
Menurutnya, para atlet Jung Kwatu sedang dibentuk bukan hanya untuk meraih kemenangan di ajang daerah dan nasional, tetapi dipersiapkan sebagai duta maritim Indonesia yang membawa nama bangsa ke tingkat internasional.
Kehadiran TNI AL melalui pembinaan ini terbukti menciptakan dampak sosial yang positif: merangkul generasi muda, memperkuat ketahanan masyarakat, serta menumbuhkan kesadaran maritim sejak dini.
_*Silaturahmi sebagai Strategi Ketahanan Wilayah*_
Kegiatan ini juga mencerminkan bahwa silaturahmi adalah instrumen kultural yang sangat penting untuk memperkuat jaringan sosial dalam pembinaan wilayah. Dengan mempertemukan atlet, orang tua, pelatih, perangkat desa, serta unsur TNI AL, kegiatan ini menjadi ruang dialog untuk menyatukan visi dan meningkatkan koordinasi.
_*Kontribusi Terukur TNI AL dalam Pemberdayaan Wilayah*_
Apa yang dilakukan Kolonel Kakung di Jung Kwatu tidak hanya berdampak pada olahraga, tetapi juga menjadi contoh pemberdayaan wilayah yang komprehensif. Di antaranya:
- Menghidupkan aktivitas positif generasi muda di desa.
- Menanamkan budaya disiplin dan semangat bahari.
- Membangun sumber daya manusia yang sehat, tangguh, dan produktif.
- Menyemai potensi atlet menuju kompetisi nasional hingga internasional.
- Menguatkan posisi TNI AL sebagai penggerak potensi maritim masyarakat.
Pendekatan yang terencana dan berkelanjutan ini menjadikan Jung Kwatu sebagai model desa binaan yang mampu berkembang menjadi pusat prestasi dan kekuatan sosial masyarakat.
Kolonel Kakung menegaskan bahwa prestasi Jung Kwatu di berbagai kompetisi harus menjadi pijakan untuk meraih capaian yang lebih tinggi. Silaturahmi ini sekaligus menjadi penegasan bahwa TNI AL terus hadir dan bekerja mendampingi masyarakat, membangun potensi maritim, dan mencetak generasi muda bahari yang menjadi bagian dari kekuatan nasional.
Dengan kolaborasi yang kuat antara TNI AL, pemerintah daerah, dan masyarakat, pembinaan wilayah berbasis maritim seperti Jung Kwatu menjadi kontribusi nyata menuju kejayaan maritim Indonesia. (*)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar