Pages

16 Nov 2025

4 Nelayan Indonesia Melintasi Batas Perairan Malaysia, Dijemput Bakamla RI


Jakarta, nusantarabicara    --   Empat nelayan Indonesia disebut tidak sengaja melintasi batas perairan Malaysia. Keempatnya kemudian dijemput Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI setelah melalui proses perundingan dengan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Serah terima atau pemulangan empat nelayan asal Batam itu dilaksanakan APMM, Bakamla RI, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru di perairan perbatasan Indonesia–Malaysia, Kamis (13/11).

Mulanya, empat nelayan berinisial AT (57), GA (26), MT (37), dan MR (34) ditangkap oleh APMM Zon Maritim Tanjung Sedili di perairan Tanjung Kelesa, Johor, pada 7 Oktober 2025.

Mereka berlayar menggunakan perahu bermesin diesel dari Tanjung Uma, Batam menuju Pulau Bintan untuk berjualan sembako kepada kapal-kapal yang berlabuh.

Namun, karena tidak dilengkapi dengan sistem navigasi GPS, perahu mereka tanpa disadari melewati batas wilayah perairan Malaysia.

pemulangan
Proses serah terima atau pemulangan empat nelayan. (Foto: Dok. Bakamla RI)
Menindaklanjuti kejadian tersebut, pada 21 Oktober, KJRI Johor Bahru mengajukan permohonan resmi kepada pihak APMM Johor untuk memulangkan keempat nelayan ke Indonesia.

Setelah melalui proses koordinasi dan verifikasi, KJRI Johor Bahru menerima persetujuan pemulangan dan menempatkan para nelayan di tempat tinggal sementara (TTS) KJRI sebelum proses repatriasi pada 7 November 2025.

Proses pemulangan diterima langsung oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksamana Pertama Bakamla Bambang Trijanto yang diwakili oleh Kolonel Bakamla Yudi Priyatno selaku Kepala Bidang Operasi Zona Bakamla Barat. Unsur yang digunakan dalam misi penjemputan ini adalah KN. Pulau Nipah–321.

“Pemulangan nelayan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara Bakamla RI, APMM, dan KJRI Johor Bahru. Kami berkomitmen terus memperkuat kerja sama lintas batas dalam menjaga keamanan laut serta memastikan perlindungan terhadap nelayan dan masyarakat maritim Indonesia,” kata Bambang Trijanto dalam keterangannya, dikutip Sabtu (15/11).

Kegiatan pemulangan ini menjadi bagian dari upaya diplomasi kemaritiman Bakamla RI, yang tidak hanya berfokus pada patroli dan pengamanan laut, tetapi juga perlindungan kemanusiaan di kawasan perbatasan.(Agus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar