NUBIC.CO,.JAKARTA,.(11/3),.Eksistensi adanya kerajaan dan kesultanan di Indonesia. Merupakan kenyataan yang telah ada jauh sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya dan merubah dirinya menjadi bentuk negara Republik.
Sejak awal, satu kesatuan bangsa yang disebut sebagai Indonesia dulunya adalah nusantara yang terdiri atas puluhan kerajaan dan kesultanan yang disebut dengan Kerajaan-kerajaan Nusantara, jejak kejayaan dan kebanggaan yang dipadukan dengan beragam budaya dan etnis yang dimilikinya. juga telah ditanamkan dalam ideologi negara melalui semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.

Namun kesadaran akan fakta keberadaan kerajaan di Indonesia ini mulai mengabur beberapa tahun terakhir. Setiap orang mulai gemar menonjolkan budaya-budaya luar seperti budaya barat dan timur tengah. Padahal bangsa Indonesia mempunyai karakter tersendiri yang merupakan turunan dari budaya masa lalu yang dijaga dan dipelihara oleh para raja dan kesultanan sampai saat sekarang ini.
Ketua Dewan Adat Nasional, Prof. DR. R. Irwannur Latubual. MM.MH.Ph.D. mengemukakan, salah satu penyebab memudarnya berbagai kerajaan dan kesultanan di Indonesia merupakan imbas dari ketidak pedulian negara di dalam memberikan perhatian kepada mereka. Akibatnya, tanpa ditopang dengan bantuan dari negara, kondisi kerajaan-kerajaan di Nusantara kini sangat memprihatinkankan.

Irwannur mengatakan, hal itu pada saat Dewan Adat Nasional melakukan kunjungan dan rapat kerja dengan ketua MPR-RI, H. Zulkifli Hasan di ruang kerja ketua MPR-RI (08/03). Bantuan dan perhatian pemerintah terhadap para raja, ratu dan sultan di nusantara akan menciptakan efek berganda bagi penyelamatan karakter dan budaya bangsa, tuturnya.

Lebih lanjut, Zulkifli berjanji akan melanjutkan permintaan dewan adat nasional ini ke fraksi-fraksi di DPR RI untuk diadakan rapat pleno terkait bantuan penyelamatan eksistensi keberadaan raja, ratu dan sultan di nusantara.
Irwannur yang juga sebagai ketua Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia mengungkapkan, sudah seharusnya pemerintah saat ini memberi penghormatan dan penghargaan kepada raja-raja di nusantara. Bukan menjadikan para raja sebagai rival yang harus dilemahkan dan dihapuskan keberadaannya., pungkas Irwannur menambahkan.
Apalagi, belum lama ini pemerintah kita memberi penghormatan dan penghargaan kepada Raja Salman dari kerajaan luar negeri yang berkunjung ke Indonesia dengan begitu luar biasa. Namun, mengapa perlakuan kepada raja-raja kita malah justru sebaliknya. Ini bisa menjadi momentum untuk dijadikan bahan instropeksi. Padahal bila kita berkaca dengan negara luar, perlakuan kepala pemerintahan di negara luar terhadap para raja mereka itu begitu tinggi, Raja dijadikan salah satu potensi dan bagian dari aset bangsa yang harus di istimewakan kedudukannya, raja begitu dihormati dan keberadaannya juga diperhatikan, yang sebisa mungkin mereka selalu dibantu dan diberdayakan oleh kepala pemerintahannya, tegas Irwan.
Para raja-raja di Nusantara pada masanya dulu pernah memberikan sumbangsih dan manfaat yang luar biasa bagi kelangsungan bangsa dan negara kita sekarang ini, sudah sepatutnya sekarang ini pemerintah kita juga membalas budi pendahulu mereka dengan memberi bantuan kepada pewaris tahta kerajaan sekarang ini untuk melestarikan peninggalan raja-raja pendahulunya, papar Irwannur.
@FADRIKA SIREGAR
Posting Komentar