NUBIC.CO,.Depok – Proyek pembangunan pusat bisnis Transmart yang dipancang di Jalan Transyogi,
Depok, Jawa Barat, diminta untuk dihentikan sementara. Tuntutan warga sekitar
tersebut, karena dianggap mengabaikan dampak lingkungan dan dampak lalu lintas
kawasan sekitar. Bahkan pekerjaan proyek itu mengacuhkan aspirasi warga sekitar yang terkena imbasnya.
Masalah itu terungkap saat berlangsungnya
urun rembug warga yang terdampak
proyek pembangunan Transmart oleh PT Trans Cibubur Property yang difasilitasi
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Asri Anas di Cafe Mahorgany Residence, Cibubur,
Depok, Jawa Barat, Senin (20/3),
malam. "Saya mencoba
memfasilitasi kegelisahan warga sekitar yang terdampak dengan proyek Transmart,” ujarnya.
Pertemuan
rembug selain dihadiri para ketua RT
dan RW sekitar, juga Camat Cimanggis, Lurah Harjamukti, Anggota DPRD Depok,
Kapolres, dan Danramil setempat. Menurut Asri Anas, urun rembug ini penting, agar tidak terjadi konflik antara kepentingan investasi dengan dampak
lingkungan sekitar. “Apalagi warga
mengancam akan menutup paksa apabila proyek terus dikerjakan sebelumnya
semuanya selesai,” ujarnya.
“Kesepakatan warga tidak
bisa dihindari. Salah satu poinnya adalah warga menyepakati penghentian
sementara pembangunan Transmart mulai tanggal 21 Maret 2017, hingga ada
pertemuan antara warga sekitar, perwakilan RT, RW, Lurah dan Camat, serta DPRD
dan aparat keamanan,” ujar Asri Anas.
Kesepakatan warga
lainnya, Asri Anas yang juga anggota Senator asal Sulawesi Barat ini,
membacakan, menyepakati bahwa warga Kelurahan Harjamukti, Cimanggis tidak
menolak pembangunan Transmart selama pembangunan tidak bertentangan dengan
aturan dan regulasi yang ada.
Kemudian, menyepati agar
pihak Transmart melakukan sosialiasasi Amdal dan uji publik Amdal warga
sekitar, perwakilan RT, RW, Lurah, Camat, dan DPRD serta aparat keamanan. Kesepakatan lainnya, mendengarkan masukan dan
tuntutan warga sekitar dan aparat pemerintah, RT, RW, Lurah, dan Kecamatan
serta DPRD dengan kesepakatan saling menguntungkan.
“Saya kira Transmart
jangan mengabaikan aspirasi warga sekitar. Tidak seenaknya saja membangun
bisnis, tapi abaikan dampak lingkungan. Kita tidak menentang investasi, tapi
harus diperhatikan juga hal lainnya. Amdal masih dipertanyakan warga, tapi
proyek sudah berlangsung. Ini jelas pekerjaan sangat ceroboh bagi seorang
pengusaha tenar sekelas Hairul Tanjung,” ujar Asri Anas.
Pada saat rembug warga
itu, juga dibahas ada dugaan proyek Transmart dikerjakan dengan status Amdal
yang sedang proses dan ada dugaan mengabaikan
Amdal lalu lintas. Juga persoalan lainnya, misalnya soal air tanah, kebisingan,
banjir, dan pembuangan limbah hingga kerusakan tempat
tinggal.
“Warga meminta, nanti
semua kesepakatan itu harus ditandatangani dihadapan akte notaris. Sehingga
secara hukum, apabila diabaikan pihak Transmart di masa mendatang maka
masyarakat akan melayangkan gugatan secara pidana,” ujar Asri Anas yang juga
warga sekitar terdampak.
Sementara itu, Camat
Cimangis, Depok , Hendry Mahawan yang hadir dalam pertemuan itu mengatakan,
tuntutan warga akan segera disikapi secepatnya. Dia menyatakan mendukung
kesepakatan warga yang terdampak pembangunan Transmart. “Dan memang, pernah ada kesepakatan proyek
tidak dikerjakan terlebih dahulu sampai aspirasi terpenuhi,” ujarnya.
“Saya juga mengakui,
banyak hal-hal yang tidak diperhatikan pihak Transmart. Dan saya meminta
dukungan warga, anggota legislatif
di daerah dan pusat , untuk bersama-sama meminta pihak
Transmart untuk memperhatikan dampak lingkungan pada warga sekitarnya. Karena
semuanya demi kebaikan bersama,” ujar Hendry Mahawan.
Posting Komentar