.

NUBIC,.Selasa,(11.4),.BEKASI,.Matahari baru saja terbit. Ketika para santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Nuu Waar (Irian Jaya yang Bersinar) Yayasan Al Fatih Kaafaah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi sudah memulai aktivitasnya.
 

Suasana di pagi itu sedikit sibuk dari biasanya karena hari ini akan ada prosesi wisuda. Ponpes yang mayoritas santrinya berasal dari Papua ini akan mewisuda 61 santrinya dari berbagai jurusan akademik. Rencananya usai acara Wisuda, para sarjana ini bersiap kembali ke kampung halaman, Indonesia Timur-Papua untuk mengabdikan ilmu akademiknya sekaligus berdakwah.
 

Presiden Yayasan AFKN M. Fadzlan Rabbani Al Garamatan dalam sambutannya mengingatkan beberapa poin nasehat kepada wisudawan dan wisudawati untuk selalu menyiarkan agama Islam dan berdakwah agar masyarakat disana lebih memahami makna Islam yang sesungguhnya.
 

"Akhlak mulia harus terpatri dalam diri kalian. Jadikan diri kita sebagai magnet sehingga orang lain yang akan mengikuti kita". Dakwah adalah kerja yang luar biasa, dan jika orang tersebut mengajak kebaikan lagi, maka buku amalannya tidak akan tertutup hingga akhirat," ujar Fadzlan, Ahad (9/4).
 

Pemimpin Yayasan AFKN yang berasal dari Irian ini menghimbau, para alumni untuk menggunakan ilmu yang telah didapat dengan sebaik-baiknya dan terus berprilaku beradab dan berakhlaqul karimah dalam kehidupan bermasyarakat. Gunakan ilmu kalian (alumni) dengan sebaik baiknya, dan jadilah individu yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat," tuturnya.
 

Prosesi wisuda ke 29 yang berlangsung sejak pukul 08.00 di lapangan Pondok Pesantren Nuu Waar ( Irian Jaya yang Bersinar) berjalan lancar dan khidmat. Meskipun matahari mencapai titik terik dan menyengat kulit namun wisudawan dan wisudawati tetap khidmat, dan tidak terdengar keluhan dari bibir mereka.
 

Bahkan tidak sedikit wisudawan dan wisudawati yang tidak sanggup membendung air mata saat mendengar nasehat pimpinan pondok pesantren yang akrab dipanggil Ayahanda oleh santri-santrinya itu.
 

Perjuangan Ustad Fadlan Rabani Al Garramatan melawan kegelapan dan keterbelakangan telah memberi hasil di kampung halamannya Irian Jaya (Papua), meski di sana-sini masih ada daerah-daerah di Papua yang masih penuh kegelapan. 

 

Paling tidak, sedikit demi sedikit daerah itu mulai bersinar menuju kehidupan yang lebih baik dengan upaya Ustadz Fadlan yang telah membantu anak-anak di Papua memperoleh pendidikan. Setidaknya berkat upayanya yang tak kenal lelah sudah 6000 anak-anak Papua memperoleh beasiswa ke Universitas-universitas yang ada di Indonesia maupun di Luar Negeri tanpa dikenakan biaya sedikitpun dan sekitar 3.500 lulusannya sudah berbakti sesuai dengan ilmu akademiknya kepada kampung halamannya Papua.(Padrika)