.

NUBIC,.Yogyakarta. Salah satu bentuk perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah terkait adanya Pembangunan Bandar Udara Baru Yogyakarta yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN), Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyempatkan diri berkunjung ke lokasi Proyek Pembangunan di Temon Kulon Progo (21/04/17). Kunjungan Kementerian BUMN beserta rombongan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan bertajuk BUMN Hadir Untuk Negeri.

 

Sebagai wujud peduli pemerintah, kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi dan mendorong agar BUMN di Indonesia dapat memberikan sumbangsih terbaik untuk Negeri dan Rakyat Indonesia, salah satunya yaitu PT. Angkasa Pura I (Persero) selaku pemrakarsa dari Pembangunan NYIA.

Pada pertemuan singkat tersebut, diadakan pula Rapat Terbatas di Ruang Pertemuan Satuan Radar TNI AU 215 Congot terkait pembahasan NYIA dan hambatan yang sedang dihadapinya. Adapun hasil diskusi dalam rapat tersebut salah satunya yaitu PT. AP I harus mulai mempersiapkan mapping area aertropolis agar kedepannya NYIA tidak hanya sekedar membangun Bandara, tetapi bandara Baru Yogyakarta sebagai Bandara Baru yang bertaraf Internasional dengan lingkungan sekitar bandara yg menyatu dan tertata dengan baik.

"Saya harap pada bulan Mei 2017, hal-hal yang menjadi hambatan dalam pembangunan dapat segera diselesaikan. " Jelas Menteri Rini M. Soemarno dalam rapat. 

Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan agar PT. AP I selalu berkordinasi dengan intansi terkait untuk percepatan pengadaan tanah serta membantu penyediaan fasos dan fasum yg terkait relokasi warga. Sebagai penutup, Direktur PT. AP I Persero, Danang Sotyo Baskoro menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ibu Menteri beserta rombongan dengan membawa beberapa masukan dan solusi terbaik guna kelancaran pembangunan NYIA. 

Kegiatan yang hanya berlangsung kurang dari satu jam tersebut berakhir pada pukul 17.00 WIB, Ibu Menteri beserta rombongan termasuk Direksi PT. AP I kembali melanjutkan rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri selanjutnya. (NSR/bang natsir).