25 Nov 2025

DPR Tolak Relokasi Rakyat di Tesso Nilo, Nilai Langgar HAM


Jakarta, nusantarabicara   --  Komisi XIII DPR RI menegaskan penolakannya terhadap rencana relokasi warga yang tinggal di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi melanggar hak asasi manusia (HAM).

“Komisi XIII DPR RI menolak relokasi warga di kawasan TNTN Provinsi Riau karena melanggar HAM,” ujar Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Sugiat Santoso, saat membacakan kesimpulan rapat dengar pendapat di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Komisi XIII juga meminta Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) untuk tidak menempatkan aparat negara, baik TNI maupun Polri, berhadapan langsung dengan masyarakat dalam penyelesaian konflik lahan di TNTN.

Selain itu, Komisi XIII merekomendasikan agar Kementerian HAM memimpin koordinasi lintas lembaga, termasuk Komnas HAM, LPSK, serta institusi terkait lainnya, guna memastikan penyelesaian dugaan pelanggaran HAM dalam konflik tata kelola hutan dan pertanahan di Riau.

Parlemen juga menegaskan akan mendorong penyelesaian kasus tersebut menjadi prioritas Panitia Khusus (Pansus) Konflik Agraria yang rencananya dibentuk dalam sidang paripurna DPR pada 2 Oktober 2025.

“Komisi XIII DPR RI berkomitmen mengawal implementasi penyelesaian dugaan pelanggaran HAM yang dipimpin Kementerian HAM, serta mendorong jalur hukum untuk menyelesaikan persoalan kepemilikan tanah dan hutan melalui Pansus Konflik Agraria,” kata Sugiat.

Konflik di kawasan TNTN sudah berlangsung lebih dari satu dekade. 

Awalnya, taman nasional seluas sekitar 83 ribu hektare itu ditetapkan pemerintah pada 2004 sebagai kawasan konservasi. Namun, sebagian lahan kemudian digarap masyarakat dan perusahaan untuk perkebunan sawit.

2004–2010: Penetapan kawasan TNTN memicu tumpang tindih klaim antara negara, perusahaan, dan warga yang sudah lama bermukim serta menggantungkan hidup dari perkebunan sawit.

2011–2017: Pemerintah beberapa kali melakukan operasi penertiban, namun bentrokan kerap terjadi karena warga menolak digusur. (Agus)

Warga Tesso Nilo di Riau Tolak Relokasi, Pilih Rawat Hutan Sendiri Demi Hak dan Lahan Mereka


Riau, nusantarabicara -- Rencana pemerintah untuk merelokasi warga yang tinggal di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) masih menemui jalan buntu. 

Lima bulan berlalu sejak Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) turun, tapi belum ada kepastian soal lahan pengganti. Bahkan data yang dijadikan dasar keputusan pemerintah terlihat tumpang tindih dan simpang siur.

Awalnya, Mayjen TNI Dody Triwinarto, Komandan Satgas, meminta warga melakukan relokasi mandiri dalam waktu tiga bulan setelah penebangan sawit dan pemasangan plang, pada 10 Juni lalu. 

Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan setelah warga menolak dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberi rekomendasi agar pemerintah meninjau ulang.

Dody mengaku, pemerintah saat ini tengah mencari lahan pengganti yang bisa digunakan warga untuk pemukiman dan kebun. Lahan yang disasar berasal dari kawasan di sekitar TNTN yang memiliki izin pemanfaatan hutan (PBPH). 

Luas area itu mencapai 162.000 hektar sawit yang sudah tertanam. Pemerintah menilai, memindahkan sawit warga ke lahan-lahan PBPH tersebut adalah solusi yang paling praktis.

“Logikanya mudah, tapi tetap harus diverifikasi. Ada kelompok tani, masyarakat, dan perorangan,” jelas Dody, kemarin. 

Lahan pengganti nantinya akan dikelola langsung oleh warga, sedangkan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bertugas menyiapkan skema dan teknis pengelolaannya.

Wakil Ketua II Satgas PKH, Dwi Agus, menambahkan, sembilan PBPH di sekitar TNTN disiapkan sebagai lokasi relokasi. Dari hasil citra satelit, tutupan sawit di area itu tercatat sekitar 32.903 hektar. 

Beberapa perusahaan yang menguasai lokasi termasuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), PT Arara Abadi, dan PT Nusa Wana Raya, dengan total izin mencapai 174.437 hektare. 

Meski begitu, data tersebut masih dalam tahap pra-verifikasi. Tim pusat akan turun langsung untuk memastikan kebenarannya. Satgas juga mencatat adanya permohonan pemutihan kawasan hutan oleh perusahaan. 

Dari luas total 871,73 hektar yang diajukan, 821,02 hektar ditolak, sementara 50,71 hektar masih diproses. Lahan yang ditolak akan menjadi bagian dari skema penyediaan tempat tinggal bagi warga TNTN.

Namun, warga menolak keras skema relokasi tersebut. Abdul Aziz, juru bicara Forum Masyarakat Korban Tata Kelola Hutan-Pertanahan Riau, menegaskan bahwa persoalan TNTN jauh lebih kompleks. 

“Ini bukan soal relokasi semata. Penetapan TNTN sejak awal tidak mengikuti prosedur pengukuhan kawasan konservasi. Sebelum ditetapkan 2004 dan diperluas 2009, masyarakat sudah tinggal di sini,” ujarnya.

Aziz menilai, pemerintah justru menyoroti kesalahan warga, padahal masalah utamanya adalah ketidakjelasan batas kawasan hutan dan pengelolaan TNTN yang amburadul. 

Menurutnya, pemerintah seharusnya mengakui kesalahan dan menata ulang kawasan hutan di Riau, meskipun itu berarti luas TNTN berkurang. Sekitar 61.000 hektar kebun sawit perlu dikeluarkan dari kawasan.

“Relokasi saja tidak akan menyelesaikan masalah. Lebih baik diberikan akses perhutanan sosial atau sebagian izin perusahaan diubah menjadi kawasan hijau yang dikelola warga,” tambah Aziz.

Masyarakat pun siap menanggung biaya Rp500.000 per hektar per tahun untuk menghijaukan kembali 75.000 hektar kawasan.

Praktiknya, relokasi justru berpotensi menimbulkan masalah baru. Lahan pengganti sebagian besar sudah dikuasai warga lain, sehingga bisa memicu konflik horizontal. 

Temukan lebih banyak
Pekanbaru
Selain itu, ribuan keluarga belum mendapat informasi jelas soal skema relokasi, sementara beberapa mendengar kabar akan dipindahkan ke area dua perusahaan yang sudah disita Satgas, PT Musim Mas dan PT Duta Palma.

Kini, warga Tesso Nilo menegaskan pilihan mereka, yakni menolak relokasi dan merawat hutan sendiri demi hak dan lahan mereka, sambil menunggu pemerintah menemukan langkah yang benar-benar adil dan masuk akal. (Agus)

Dr Isnaeni Achdiat CIA Founder Orkestra Merah Putih Hadiri HUT IKPNI Ke 51


Jakarta, nusantarabicara   --   Dr Isnaeni Achdiat CIA yang merupakan Founder orkestra merah putih turut hadir pada peringatan hari jadi Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI ) ke 51 tahun bertempat di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (22/11/2025).

Awak media berkesempatan mewawancarai Dr. Isnaeni Achdiat CIA dan mengatakan harapannya.
“Saya selalu Owner dan Song Writer orkestra merah putih mengucapkan selamat ulang tahun ke 51 untuk IKPNI. Yang paling penting kebersamaan dan persatuan karena pahlawan berasal dari berbagai daerah dan persatuan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar. Tambahan ada 10 lagi pahlawan nasional sehingga memperkuat KPNI sehingga semakin besar suara mereka untuk titipan, warisan dari perjuangan para pahlawan,” katanya dengan semangat.


Tentu saja semua itu agar pemerintah dan masyarakat benar-benar memperjuangkan cita-cita para pahlawan yang sudah tidak ada bersama dengan kita.

Dr Isnaeni Achdiat CIA juga mempunyai harapan buat IKPNI.
“Terus maju, terus bersatu dan terus memiliki suara yang besar dan mendapat dukungan dari pemerintah dan berjuang yang keras karena banyak prioritas, agenda sehingga KPNI terus menerus tetap eksis tuturnya.

Ulang Tahun IKPNI tahun 2025 ini memilih tema ”IKPNI Menguatkan Persaudaraan: Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan IKPNI Jaya!”.

Turut hadir di acara HUT IKPNI ke 51 yaitu Ketua Umum IKPNI Prof. Meutia Farida Hatta Swasono, Menteri Haji dan Umrah K.H. Mochamad Irfan Yusuf  cucu Pahlawan Nasional K. H. Muhammad Hasyim Asy'ari yang juga pendiri NU.

Hadir juga mantan Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Sekjen IKPNI Antarini Malik dan keluarga besar IKPNI lainnya. (Agus)

Warga Sukarela Hibahkan Tanah untuk Bangun Markas Kopassus TNI AD


Jakarta, nusantarabicara   --  Seorang warga di Kabupaten Dumai, Provinsi Kepulauan Riau bernama Junaidi Zhang (Ayu) menghibahkan tanahnya untuk dibangun Markas Grup 3 Kopassus.

Dilansir dari keterangan Penkopassus, Selasa (25/11) serah terima tanah hibah tersebut diterima langsung Komandan Grup 3 Kopassus, Brigadir Jenderal TNI Bram Pramudia yang disaksikan Wali Kota Dumai H Paisal.

Sebelum diserahkan, terlebih dahulu kedua pihak melakukan penandatangan berkas dokumen akta hibah.

“Grup 3 Kopassus sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Dumai, atas dukungan dan perhatian yang diberikan, serta penghargaan setinggi-tingginya kepada Bapak Junaidi Zhang sebagai pemilik lahan atas kerelaannya menghibahkan tanahnya demi kepentingan bangsa dan negara,” kata Bram.

Untuk diketahui Mako Grup 3 akan Dibangun di Kota Dumai sejalan dengan validasi organisasi di TNI, termasuk pembentukkan Kodam XIX/Tuanku Tambusai membawahi Provinsi Riau dan Kepri. (Agus)

Bantu Ringankan Beban, Babinsa Koramil Tembagapura Bantu Perbaiki Rumah Warga


Timika, nusantarabicara
   --  Dalam rangka mewujudkan kemanunggalan TNI - Rakyat, Babinsa Koramil 1710-04/Tembagapura Pelda Indra R dan Serka Ikbertus Sumel melalui giar Binternya hari ini, membantu memperbaiki rumah di salah satu warga binaan an. bapak Anis Magai di Kp. Banti 2, Distrik Tembagapura, Kab. Mimika, Selasa (25/11/2025).

Menurut Pelda Indra, kegiatan tersebut merupakan wujud kinerja Babinsa untuk terus menjalin kebersamaan dengan warga di wilayah binaan sekaligus menjadi sarana guna menciptakan keharmonisan dan keakraban.

“Sebagai makhluk sosial, hendaknya kita harus saling peduli antar sesama, serta membiasakan diri untuk saling tolong-menolong, bantu-membantu, sehingga pekerjaan seberat apapun akan menjadi lebih ringan,” ucapnya.

Sementara itu, bapak Anis selaku pemilik rumah sangat berterima kasih kepada Babinsa yang telah hadir dan membantu memperbaiki rumahnya. (Pendim 1710/Mimika)

Operasi Zebra Jaya 2025: 33 Ribu Pelanggaran Lalu Lintas Terekam ETLE

Jakarta, nusantarabicara   --   Polda Metro Jaya mencatat 33.484 pelanggaran lalu lintas selama tujuh hari pelaksanaan Operasi Zebra Jaya 2025. Angka tersebut dihimpun melalui kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang tersebar di sejumlah titik strategis di Jakarta.

Jumlah tersebut menunjukkan tingginya pelanggaran yang masih terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin mengatakan sebanyak 20.760 pelanggaran melibatkan pengendara roda dua, sedangkan 12.724 lainnya merupakan pelanggaran dari pengendara roda empat.

Seluruh data tersebut terekam otomatis melalui kamera ETLE sepanjang pelaksanaan operasi. “Namun kami belum merinci jenis pelanggaran yang terdata melalui ETLE tersebut,” ujarnya di Jakarta, Senin.

Komarudin menambahkan, pelanggaran terbanyak dari pengendara roda dua didominasi oleh tidak memakai helm berstandar SNI, melawan arus, serta tidak memasang Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).

Sementara pada pengendara mobil, pelanggaran yang kerap ditemukan adalah tidak mengenakan sabuk pengaman dan menggunakan ponsel saat berkendara.

Operasi Zebra Jaya 2025 berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November, dengan melibatkan 2.939 personel.

Kegiatan ini turut didukung jajaran TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, serta pemangku kepentingan lainnya.

Tindakan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono menjelaskan bahwa operasi ini digelar untuk menekan angka pelanggaran hingga kecelakaan lalu lintas.

Ia mengungkap data kecelakaan sepanjang Januari–Oktober 2025 yang mencapai 11.604 kasus dengan 659 korban jiwa. Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut Dekananto, kenaikan angka pelanggaran lalu lintas yang mencapai lebih dari 500 ribu kasus pada 2025 menjadi alarm bagi aparat dan masyarakat untuk memperkuat kedisiplinan di jalan raya. (Agus)

Ibu Ketua Persit KCK Cabang XLVI Kodim 0624/ Kab. Bandung Kunjungan Inspiratif ke TK Kartika XIX 23 Yayasan Kartika Jaya Koordinator XLVI Kodim 0624/Kabupaten Bandung Rem 062/TN Cabang XIX Siliwangi




Nusantara Bicara Jabar,-
Kabupaten Bandung,Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana KCK Cabang XLVI Kodim 0624/ Kabupaten Bandung Ny.Listyka Samto Betah melakukan kunjungan kerja ke TK Kartika XIX 23 Yayasan Kartika Jaya Koordinator XLVI Kodim 0624/Kabupaten Bandung Rem 062/TN Cabang XIX Siliwangi pada Selasa, 26 November 2025.



Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau kegiatan pembenahan/renovasi gedung  TK Kartika XIX 23.Dalam kunjungan tersebut, Ibu Ketua Persit didampingi oleh ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana KCK Cabang XLVI Kodim 0624/ Kabupaten Bandung. 


Danramil 2402/ Kapten Inf Sumarna Chaerul juga turut menyambut kunjungan tersebut dan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di TK Kartika XIX 23."tutupnya


Nusantrara Bicara/Pendim0624/Kab.Bandung

Kasdim 0624/Kab Bandung Wakili Dandim Hadiri Peringatan HPS dan HIN di Gedung Moch Toha


Nusantara Bicara Jabar,- 

Kasdim 0624/Kab Bandung, Mayor Inf Yevi Yohana, mewakili Dandim 0624/Kab Bandung menghadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-44 dan Hari Ikan Nasional (HIN) ke-12 tingkat Kabupaten Bandung. Acara berlangsung di Gedung Moch Toha, Komplek Pemda Kab Bandung, Jl. Al-Fathu KM 17, Desa Pamekaran, Kec. Soreang, pada Selasa (25/11/2025).

 Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan Analis Pasar Hasil Perikanan Kaharuddin Soleh, S.Pi.,M.Si.; Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama serta Humas BAPANNAS Ir Budi Wariyanto, M.Si.; dan Bupati Bandung Dr. H M Dadang Supriatna, S.Ip.,M.Si. Juga turut hadir Bunda PORIKAN Kab Bandung Ibu Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M., serta jajaran Forkopimda Kab Bandung lainnya seperti Kabag SDM Polresta Bandung Kompol Achmad Ginanjar, S.H.; Kasi Komsoster Danlanud Sulaiman Mayor Lek Widiyati, A.Md.; Kasubsi A Intelijen Kajari Kab Bandung Airlangga Surya Prakoso, S.H.; dan Kadispakan Kab Bandung Drs. H Uka Suska Puji Utama, M.Si.

 Dalam sambutannya, Badan Pangan Nasional menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam menjamin ketahanan pangan: ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan, akses pangan yang merata dan terjangkau, serta pemanfaatan pangan yang aman, bergizi, dan berkualitas. Upaya ini dilakukan melalui penguatan produksi dalam negeri, stabilisasi pasokan dan harga, perluasan distribusi yang inklusif, serta edukasi gizi untuk mendorong konsumsi pangan yang beragam dan seimbang.

 

Nusantara Bicara / Pendim 0624 Kab. Bandung)

Polda Sumut Bentuk Tim Audit Terkait Dugaan Pemerasan Propam


Sumut, nusantarabicara   --  Irwasda Polda Sumut, Kombes Pol Nanang Masbhudi didampingi Kabid Humas, Kombes Pol Ferry Walintukan memberikan keterangan terkait dugaan pemerasan Bid Propam Polda Sumut, Senin (24/11/2025).

Polda Sumatera Utara (Sumut) melalui Inspektorat Pengawasan Umum (Itwatsum) membentuk tim untuk mendalami dugaan pemerasan yang dilakukan penyidik Bidang Propam Polda Sumut.

Kombes Pol Nanang Masbhudi mengatakan, pihaknya mendapat perintah dari Kapolda Sumut untuk melakukan audit dengan tujuan mengklarifikasi dan memverifikasi informasi yang disebarkan akun TikTok @Tan_Jhonson88. 

Dalam akun tersebut, tersiar kabar adanya dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Propam Polda Sumut.

“Kami atas perintah Kapolda Sumut diminta membentuk tim audit dengan tujuan tertentu, untuk mengklarifikasi dan memverifikasi berita tersebut. 

Ini tentunya merupakan bagian transparansi dan akuntabilitas publik dalam pelaksanaan audit kinerja yang dilaksanakan oleh Irwasda Polda Sumut dalam menyikapi berita yang viral itu,” ucapnya, Senin (24/11/2025).

Dijelaskannya, pihaknya belum dapat memastikan ada tidaknya korban dugaan pemerasan. 

Meski dalam akun tersebut disebutkan bahwa diduga para korban adalah Kapolsek hingga Kasat.

“Belum tentu. Tim akan melakukan klarifikasi dan verifikasi berita tersebut, apakah benar atau tidak,” ujarnya.

Disinggung terkait ada tidaknya pihak-pihak yang sudah diperiksa, termasuk Kabid dan Kasubdit Propam, Kombes Nanang mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa materi yang ada di akun tersebut.

“Ada beberapa yang sudah kami periksa terhadap materi yang ada di akun tersebut. 

Pasti nanti akan kami lakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan (Kabid dan Kasubdit). 

Nanti akan kami sampaikan hasil keseluruhan audit dengan tujuan tertentu yang kami lakukan ini,” katanya.

Hingga saat ini, pihaknya belum menonaktifkan pihak manapun. 

Pihaknya akan mengklarifikasi terhadap pihak terkait untuk memastikan kebenaran materil atas informasi tersebut.

“Belum (penonaktifan). Ini harus kita klarifikasi atas kebenaran materil berita yang disampaikan akun tersebut. 

Kita tidak boleh berspekulasi. Semua berdasarkan fakta yang akan ditemukan dalam proses audit dengan tujuan tertentu ini. 

Kami transparan untuk menjaga akuntabilitas dalam pengawasan terhadap satuan kerja maupun satuan wilayah dalam melaksanakan pekerjaannya,” ujarnya. (Agus)

Marinir Diterbangkan ke Sulawesi–Maluku Utara, Amankan Obyek Vital dan Stabilitas Maritim


Jakarta, nusantarabicara   -–  Sejumlah prajurit Brigif 2 Marinir dilepas menuju wilayah pelabuhan di Sulawesi dan Maluku Utara. Mereka berangkat dari Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan pesawat C-130J-30 Super Hercules TNI AU, Senin (24/11).

Sebelum terbang, para prajurit mengikuti pengarahan melalui video conference dari Panglima Korps Marinir (Pangkormar) Letjen (Mar) Endi Supardi. Ia menekankan, tugas ini merupakan mandat strategis dari Presiden Prabowo Subianto lewat Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai respons dinamika keamanan di Morowali dan Bangka Belitung.

“Ini kehormatan sekaligus tanggung jawab besar. Jaga profesionalisme dan keamanan personel maupun material. Beberapa fasilitas di lokasi masih dalam penyesuaian, jadi pastikan semuanya aman,” pesan Endi, dikutip dari keterangan Pasmar 2.

Arahan lanjutan datang dari Wakil Komandan Pasmar 2 Brigjen (Mar) Arinto Beny Sarana. Ia mengingatkan seluruh pasukan untuk tetap disiplin dan tidak bertindak sendiri-sendiri selama bertugas.

“Tidak ada wilayah operasi yang benar-benar aman. Tingkatkan kewaspadaan dan jangan tergoda oknum yang coba meloloskan barang terlarang. Nama baik Korps dipertaruhkan,” tegasnya.

Setibanya di daerah tugas, Satgas Marinir akan ditempatkan di sejumlah pelabuhan strategis di Sulawesi dan Maluku Utara untuk memastikan keamanan aktivitas maritim serta objek vital yang menjadi kepentingan nasional. (Agus)

Anggota koramil 2403/Paseh melaksankan Panen Raya Padi Poktan Cigumelor,Dorong Penerapan PPHT untuk Hasil Lebih Tinggi


Nusantara Bicara Jabar,-

Serda Dody anggota koramil Mewakili Danramil 2403/Paseh,Melaksanakan Panen Raya Padi Dengan Program Penerapan Pemeliharaan Hama Terpadu PPHT Poktan Cigumelor Desa Sudi kec Ibun Kab Bandung.Pada hari Selasa 25/10:00 November 2025,

Adapun Kegiatan ini adalah Untuk Memberikan pengertian Bahwa program PPHT ini dikembangkan oleh kementerian Pertanian Untuk Mengembangkan hasil Tani memakai program PPHT dan dapat memproduksi hasil sendiri jenis cairan pestisida dan dapat di terapkan dan di kembangkan umumnya di wilayah kecamatan ibun khususnya di Indonesia wilayah provinsi Jawa barat.

Dalam tujuan tersebutUntuk Menjalin Silaturahmi antara para petani dan dari pihak dinas pertanian Dengan program PPHT ini adalah untuk meningkatkan hasil panen serta kwalitas padi yang meningkat dari panen sebelumnya dan benar-benar Mengurangi jenis Hama mulai dari Hama Tikus,burung,dan hama wereng.

Dengan peningkatan hasil panen kali ini adalah prioritas para petani untuk betul-betul Mengembangkan dan memelihara padi mulai dari awal sampai masa panen tiba.Dengan adanya program PPHT ini para petani khususnya kelompok Tani cigumelor dapat memproduksi cairan pestisida sendiri dan insyaallah kedepannya dapat Memberikan ijin produksi untuk di kembangkan secara mandiri oleh kelompok Tani "tutupnya


Nusantara Bicara/Pendim 0624/Kab.Bandung






Entri yang Diunggulkan

DPR Tolak Relokasi Rakyat di Tesso Nilo, Nilai Langgar HAM

Jakarta, nusantarabicara    --  Komisi XIII DPR RI menegaskan penolakannya terhadap rencana relokasi warga yang tinggal di kawasan Taman Nas...

Postingan Populer