![]() |
| Capten Imanuddin Yunus, S.H., M.H. (Ketua Umum APHI, Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia) |
Jakarta, nusantarabicara -- Tak dapat dipungkiri, Indonesia adalah wilayah yang berada pada posisi yang rawan bencana (ring of fire), dan hampir setiap tahunnya terjadi musibah bencana alam besar, baik bencana seperti Gunung Api meletus, Gempa bumi, Banjir Rob, dan yang baru-baru ini terjadi adalah Banjir Bandang dan tanah longsor yang menerjang 3 Propinsi. Yaitu, Propinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Korban pun berjatuhan, banyak rumah yang rusak dan terkubur
dari bencana alam terbaru ini. Begitupun dengan akses transportasi dan sarana
fasilitas umum masyarakat, banyak jembatan dan jalan transportasi yang rusak
dan terputus sehinggga tidak bisa dilalui oleh masyarakat.
Beruntung kita punya badan Nasional Penanggulangan Bencanaa (BNPB), Badan SAR Nasional, TNI-Polri, dan relawan-relawan yang selalu sigap dan tanggap merespon cepat setiap adanya bencana. Tapi perlu di ingat moda transportasi yang sangat diperlukan dalam situasi terjadinya bencana adalah Helikopter sehingga kemampuan tim penolong menjadi terbantu karena mereka berpacu dengan waktu dalam memberikan pertolongan.
Tak heran, bila lembaga yang berhubungan dengan moda
transportasi Helikopter banyak mendapat permintaan dan telephone dari berbagai pihak
untuk menggunakan helikopter,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Capt. Imanuddin Yunus, S.H., M.H. (Ketua Umum
APHI, Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia). “Minggu ini kami dari Asosiasi, banyak
menerima telephone dari berbagai pihak Untuk mendapatkan Helicopter, sehubungan
dengan Bencana di Sumatra,” tuturnya.
Secara personal dan professional saya sangat prihatin dan sedih, Karena saya atau kami sama sekali tidak bisa membantu secara langsung, kami hanya bisa mem-forward kepada Helicopter Operator, membantu hanya dalam bentuk informasi, sambungnya lagi.
"Mostly Helicopter Ops based on contract," ucapnya sehingga semua
Pesawat Helicopter yang ada, sedang terikat kontrak sehingga amat susah
mendapatkan Helicopter yang available (tersedia) untuk dadakan, kita harus Ijin terlebih dahulu kepada pihak
pencharter, jelasnya.
Bencana Alam adalah sesuatu yang kita tidak bisa prediksi,
itu semua adalah Hak Prerogative nya Alam sendiri.
Tapi, based on statistics dan data , Bencana itu tiap Tahun datang . Negara kita berada diatas “Ring of Fire”, Rawan gempa bumi, Banjir , erupsi, kebakaran hutan terjadi tiap Tahun saat kemarau , gempa bumi, Tanah longsor dan lain-lain, urainya.
Sebagai praktisi professional Helikopter, tawaran solusi dari
kami adalah, use and maximize Helicopter, satu-satunya moda Transportasi yang
mobile dan bisa landing dimana saja, hover, hang in the air, satu2nya yang
dependable reliable saat segala jenis Bencana Alam.. it’s proven, all aver the
world, paparnya.
Hal penting lainnya adalah, KEBERADAAN Pesawat Helicopter yang
harus tersebar diseluruh Indonesia, Jangan ter-centralized jika tercentrallized,
Mobilisasi dari pusat Ke daerah Bencana butuh waktu, bisa 1-2 hari baru sampai
dilokasi Bencana. Karena speed Pesawat Helicopter yang lambat, tidak seperti
Pesawat Terbang atau Airplane. akan berbeda hasilnya, jika pesawat Helikopter
juga dimiliki oleh Pemerintah-pemerintah daerah dan tidak harus yang
sophisticated aircraft, banyak Helikopter dengaan friendly price sehingga kami
dari Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia (APHI) sangat setuju dan mendukung
Rencana pak President akan mendatangkan 200 unit Pesawat Helikopter. Semoga
akan disebar dan ditempat kan dimasing-masing proponsi.
Jika dalam situasi normal, Pesawat Helikopter itu bisa
diutilisasi atau digunakan Untuk kunjungan-kunjungan ke Pedalaman-pedalamaan,
penyebaran MBG, evakuasi, flying dokter ke Pedalaman-pedalaman, penyebaran
bantuan-bantuan sosial, Pengawasan pembangunan-pembangunan di Pedalaman dan
bisa langsung digunakan jika terjadi Bencana seperti saat ini.
Sekali Lagi, Saran saya sebagai praktisi, agar Pesawat
Helicopter juga dimiliki Pemerintah2 daerah, dimasing-masing daerah, tersebar
keberadaan dan kesiapan nya, sehingga setiap daerah punya kesiapan dan
kesigapan lebih cepat terhadap terjadinya Bencana Alam yang mungkin terjadi
setiap saat sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi, lebih preventif dan
anticipative.
Sementara itu dalam tayangan video youtube yang menayangkan pidato
presiden Prabowo Subianto yang akan mendatangkan 200 pesawat helikopter mulai
tahun depan, Capt. Imanuddin Yunus, S.H., M.H. (Ketua Umum APHI) mengucapkan
salut dan sangat mendukung dengan kebijakan dan keputusan Presiden tersebut.(PS)


















