Jakarta, Nusantara Bicara -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, mengungkapkan TNI AL akan melakukan modernisasi seluruh pusat komando kendali (puskodal).
“Kita akan memodernisasi seluruh puskodal yang ada di Koarmada RI, Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III,” ungkap Ali saat di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (12/6).
Modernisasi seluruh puskodal tersebut bertujuan meningkatkan pengawasan di perairan perbatasan Indonesia dengan sejumlah negara tetangga, terutama dari kegiatan ilegal seperti penyelundupan, penangkapan ikan oleh kapal asing hingga narkoba.
Nantinya, lanjut Ali, modernisasi itu akan membuat kemampuan puskodal dapat memonitor pengawasan aktivitas di perairan dari jarak jauh.
“Puskodal bisa memonitor dari jarak jauh, yaitu melalui sistem pelacakan otomatis (AIS) maupun citra gambar permukaan bumi (satellite imagery)” lanjutnya.
Pada April lalu, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI, Ali sempat mengungkapkan TNI AL tengah melakukan pengembangan sispuskodal tahap satu untuk mendukung konsep pemantauan keamanan laut. Dari hasilnya, aspek pengawasan jarak jauh mencapai 50 persen sedangkan pengawasan pesisir dan teritorial 30 persen
“Pengawasan bawah laut (masih) 0 persen,” jelasnya.
Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini TNI AL memang belum memiliki fixed sonar atau sensor yang dipasang di bawah laut. Kegunaan alat ini adalah untuk memonitor jika terdapat aktivitas kapal selam asing yang melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
“Kita belum memiliki sensor sama sekali, baru pengajuan ke Kementerian Pertahanan (Kemhan). Jadi, harusnya ada fixed sonar. Sehingga mungkin kelemahan kita di pendeteksian kapal selam asing yang melalui ALKI itu tidak bisa dimonitor,” kata Ali. (Agus)
Posting Komentar