NUBIC..Keerom. Gotong royong merupakan sikap hidup, cara kerja, dan kebiasaan yang sudah dikenal bangsa Indonesia secara turun-temurun sejak zaman dahulu. Dalam gotong royong, orang menyelesaikan suatu kegiatan secara bersama-sama dengan saling berbagi tugas dan saling tolong menolong serta menjunjung tinggi kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejalan dengan perkembangan jaman, semenjak arus globalisasi dan modernisasi yang melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks dan tanpa disadari dengan perkembangan tersebut, lambat laun budaya gotong royong mulai memudar dalam masyarakat. suka tidak suka dan mau tidak mau, dapat kita rasakan bersama bangsa ini mulai kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya yang salah satunya adalah budaya gotong royong.
Namun berbeda dengan warga di Kampung Sach, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, warga yang bermukim di pelosok Papua yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Neuw Guinea tersebut masih memelihara tradisi gotong royong yang masih sangat kental. Seperti yang terlihat dalam program TMMD Reguler ke-98 Tahun 2017 pada saat anggota Kodim 1701/Jayapura membangun Kampung Sach, dimana dalam pembangunan tersebut, tanpa dikomando, warga masyarakat yang laki-laki beramai-ramai membantu pengecoran lantai Balai Kampung dan pemasangan gorong-gorong di kampung tersebut. Sedangkan warga masyarakat yang perempuan membantu mengangkat papan dan balok kayu untuk bahan bangunan.
Didimus Ibe selaku salah satu Tokoh Perempuan di kampung tersebut mengungkapkan bahwa, bergotong royong adalah satu kegiatan sosial yang sangat mulia untuk mencapai suatu tujuan bersama. "Kita semua adalah anggota dari satu keluarga besar di kampung ini dan kita adalah sanak saudara dan keluarga, sehingga kita harus saling perduli, saling menolong, serta saling mendukung terutama dengan pembangunan di kampung kita yang di laksanakan oleh bapak-bapak tentara. Semoga apa yang mereka lakukan mendapat balasan dari yang maha kuasa". Ungkapnya.
Posting Komentar