NUBIC.Jayapura –
United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) salah satu kelompok gerakan
separatis pimpinan Benny Wenda yang bermukim di Inggris, setelah gagal
menggalang petisi online untuk kemerdekaan Papua, kini ia mulai berkeliling
menggalang petisi secara manual. Sejumlah rakyat Papua menolak petisi itu.
Mereka menyatakan dengan tegas bahwa Papua sudah final menjadi bagian Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Aksi penolakan puluhan warga
Papua itu digelar di perbatasan RI-Papua Nugini, tepatnya di Kampung Skowpro
Keerom, sekira 200 meter dari Markas Kelompok Separatis Viktoria Papua Nugini, pada Senin, 15 Mei
2017.
"Kami menolak segala
kegiatan kelompok-kelompok separatis, termasuk pembuatan petisi untuk
kemerdekaan Papua, karena Papua merupakan bagian NKRI yang sah dan diakui
dunia," kata Herman Yoku, mantan anggota kelompok separatis, saat memimpin
puluhan warga menggelar aksi menolak petisi kemerdekaan Papua.
Rakyat Papua, katanya, tidak
lagi menginginkan janji-janji dari sekelompok orang tentang kemerdekaan Papua.
"Yang kami mau hanya sentuhan pembangunan, bukan janji-janji yang tak
jelas dan tak berujung," ujarnya.
Ia juga meminta jangan lagi
ada kelompok tertentu yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk menyuarakan kemerdekaan
Papua. Rakyat Papua adalah rakyat Indonesia.
Soleman Krom, warga setempat
yang lama bermukim di Papua Nugini dan sudah kembali ke Indonesia, mengatakan
bahwa rakyat Papua saat ini menginginkan pembangunan dan tidak lagi memikirkan
kemerdekaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar