.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Asisten Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Papua Doren Wakerkwa menginginkan aparat kemanan mengedepankan langkah-langkah persuasif untuk mengatasi kasus yang terjadi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika akibat ulah KKB.

Doren Wakerkwa mengatakan langkah-langkah tersebut dapat berupa komunikasi melalui tokoh agama, masyarakat dan adat agar terjalin keputusan yang baik.

“Komunikasi persuasif yang dibangun para tokoh agama, masyarakat hingga adat ini diharapkan dapat membawa keluar warga yang terisolasi di sekitar Kampung Utikini, Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura,” katanya.

Isolasi warga sipil oleh KKB juga terjadi karena beberapa kampung tersebut hanya memiliki satu jalur untuk keluar masuk.

“Jadi sekitar Kampung Utikini, Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura tersebut dikelilingi oleh hutan, gunung dan tambang di mana jalan keluarnya kini diklaim telah dikuasai oleh KKB,” ujarnya.

Dia menjelaskan masyarakat yang berada di Kampung Utikini, Kimberly hingga Banti, Distrik Tembagapura tersebut tidak dapat keluar dari wilayahnya karena jalur keluar masuk kampungnya telah dikuasai KKB.

“Sewaktu rapat bersama di Timika, kami sudah berkomitmen untuk membentuk tim khusus yang beranggotakan tokoh agama, masyarakat, kepala suku hingga orang berpengaruh agar dapat turun terlebih dahulu ke lokasi dan membangun negosiasi serta komunikasi baik,” katanya.

Dirinya berharap langkah ini dapat membantu masyarakat agar dapat keluar dari wilayah tersebut dan terhindar dari kekerasan yang dilakukan oleh KKB.