Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan
Nasional (BBPJN) VIII Papua, Oesman Marbun kepada Sentani News di
Jayapura, Rabu (27/12/2017), mengatakan jembatan ini merupakan salah
satu jembatan terlebar di Indonesia dengan ukuran 21 meter, terdiri dari
empat lajur.
“Jadi satu lajur itu terdiri dari dua
jalur dan empat lajur, jadi satu jalur itu dua lajur, kemudian ditambah
lagi dengan trotoar nya, cuman ini memang ngga punya lajur untuk sepeda
motor,” ujarnya.
Namun,
menurut dia, sepeda motor bisa lewat di pinggir jalan, trotoar itu
dibuatkan untuk pejalan kaki, hanya saja tidak ada jalur khusus.
“Seperti jembatan di Suramadu itu punya
jalut khusus yang dikasi pagar, tapi jembatan Hamadi-Holtekam ini kami
tidak pagar,” katanya.
“Saya pikir dengan lebar jembatan, cukup
untuk keamanannya, tujuannya untuk aman sebenarnya kayak untuk sparator
untuk masing-masing jalur,” ujarnya.
Oesman menyebutkan, keistimewaan
pelegkung jembatan Hamadi-Holtekam diangkut dengan bentang panjang
sekitar 112 meter, kemudian beratnya 2.000 ton, jarak tempuh dari
Surabaya ke Jayapura sekitar 3.200 kilo meter.
“Ini sesuatu yang belum pernah
dilakukan, makanya kita usulkan dalam rekor muri, mudah-mudahan bisa
dicatat dalam sejarah,” ujarnya. Ia menambahkan, seluruh bahan bangunan
dari jembatan itu dari Kratau Stil Surabaya, Jawa Timur.
Posting Komentar