20 Des 2017

Natal dan Sejarahnya

Natal (dari bahasa Portugis  yang berarti "kelahiran") adalah hari raya umat Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. 
Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember; dan kebaktian pagi tanggal 25 Desember. Beberapa gereja Ortodoks merayakan Natal pada tanggal 6 Januari
Dalam tradisi barat, peringatan Natal juga mengandung aspek non-agamawi. Beberapa tradisi Natal yang berasal dari Barat antara lain adalah pohon Natal, kartu Natal, bertukar hadiah antara teman dan anggota keluarga serta kisah tentang Santa Klaus atau Sinterklas
Namun, bagaimana kisah dan sejarah perayaan Natal itu sendiri?
Perayaan Natal bertolak dari tiga sumber asalnya perayaan Natal yang kemudian dipersatukan dalam perayaan Natal yang kini umum di seluruh dunia:
1. Sumber Pertama
Seorang sejarahwan Roma, namanya Sextus Julius Africanus, telah mengemukakan teorinya pada abad Ke-2 M bahwa tanggal penciptaan langit dan bumi adalah 25 Maret.
 Ini adalah berdasarkan tanggal itu dianggap Winter Solstice, yaitu hari di mana siangnya terpendek dan malamnya terpanjang dalam setahun. 
Itu terjadi pada musim dingin di belahan utara bumi. Sextus Julius Africanus juga mengemukan teori bahwa tanggal 25 Maret adalah tanggal di mana terjadi pembuahan Yesus dalam kandungan Maria. Maka sembilan bulan kemudian adalah 25 Desember. 
Maka Sextus Julius Africanus menentukan tanggal 25 Desember itu sebagai tanggal kelahiran Yesus.
2. Sumber Kedua
Sumber kedua adalah kebiasaan merayakan Sol Invictus (Matahari yang tak terkalahkan) dalam Kerajaan Roma sampai Abad ke-4 yang telah dirayakan pada tanggal 25 Desember. Sekaligus di minggu sebelumnya ada perayaan Saturnalia 17-25 Desember, ketika masyarakat berpesta dan saling menukar hadiah. 
Mereka telah memilih satu orang untuk menjadi korban yang sangat disiksa dan dihina selama minggu itu lalu diakhiri dengan pengorbanannya pada tanggal 25 Desember. 
Selama minggu itu tak ada yang dilakukan orang yang dianggap sebagai dosa sehingga semua orang boleh berpesta pora – mabuk, jalan telanjang di jalan, mencuri, memperkosa, dan segala jenis dosa lainnya dan tidak akan dihakimi. 
Umat Kristen telah mengemukakan bahwa Yesus adalah “Matahari yang tak terkalahkan” itu yang sudah dinubuatkan dalam Maleakhi 4:2, “Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit Surya Kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
3. Sumber Ketiga
Tanggal 25 Desember juga adalah tanggal lahir dewa Indo-Eropa, yaitu, Mithra, ilah terang, dan adalah populer antara para laskar Roma. 
Umat Kristen kemudian menerangkan bahwa Yesus adalah Terang Dunia yang sejati sehingga dijelaskan bahwa kelahiran Yesus membawa terang Allah ke dalam dunia yang gelap. Maka, tanggal itu dikristenkan seperti hal-hal yang di atas.
Gabungan dari ketiga sumber itu yang semuanya jatuh pada tanggal 25 Desember telah menjadi dasar pemberitaan Injil dan kelahiran Yesus ke dalam dunia. 
Setelah Kaisar Konstantin menjadi Kristen pada tahun 332 M, Kekristenan menjadi agama resmi Kerajaan Roma, maka tanggal 25 Desember diambil sebagai tanggal perayaan kelahiran Yesus mulai tahun 336 M. 
Namun tanggal itu tidak diterima dari semua kalangan Kristen menjadi perayaan umum Natal hingga Abad Ke-9. 
Akhirnya, Umat Kristen telah mengadopsi dan mengubah pesta-pesta kafir sebagai usaha memenangkan bangsa-bangsa kafir menjadi Kristen. 
Di abad-abad awal orang-orang Kristen sudah tahu itu bukan tanggal lahir Yesus, hanya tanggal perayaannya sebagai usaha memenangkan dunia kafir, sehingga pesta kafir menjelma (metamorphosis) menjadi Hari Natal. 
Masa kini, sebaliknya, kebanyakan Umat Kristen beranggapan bahwa itu adalah tanggal sesungguhnya Yesus lahir.
Professor Joseph A Fitzmyer, Profesor Emeritus Penyelidikan Alkitab Universitas Katolik America setelah menyelidiki semua catatan sejarah dan Alkitab telah mengambil kesimpulan yang kini diterima secara umum oleh para ahli sejarah dan Alkitab bahwa Yesus telah lahir pada tanggal 11 September sekitar tahun 3 atau 4 sM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

212 Siap Gelar Acara Reuni Akbar Untuk Mendoakan Keselamatan Indonesia-Palestina

Jakarta, nusantarabicara   -–  Ghiroh semangat umat Islam Indonesia dalam momentum peristiwa 212 kembali akan diselenggarakan. Minggu 23 Nop...