Bandung –
Tidak ada kesuksesan tanpa
perencanaan yang baik. Begitu pula sukses penyelenggaraan Pilgub Jabar 2018
sangat bergantung kepada perencanaan yang baik. Demikian antara lain
dikemukakan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat menyampaikan sambutan
pembukaan pada acara Bintek Terpadu Pemutakhiran Data Pemilih untuk KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, Panwas Kabupaten/Kota, PPK dan Panwascam se-Jawa
Barat di Hotel Harris, Jl. Peta Bandung (20/12).
Menurut gubernur, secara umum perencanaan Pilgub di Jawa
Barat tidak ada masalah. “Antara Pemprov dan KPU dan Bawaslu terjalin hubungan
baik, dan segala sesuatunya dibicarakan dengan baik pula. Maka hasilnya setiap
pemilu di Jawa Barat berlangsung aman dan lancar,” kata gubernur yang akrab
disapa Aher ini.
Sebelumnya, Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, memasang target
zero Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) dalam Pilgub Jabar. “Saya ingin menargetkan
DPT berkualitas sehingga tidak ada lagi DPT Tambahan,” katanya.
Oleh karena itu Yayat mendudukkan PPK dan Panwascam se Jawa
Barat dalam satu forum Bintek. KPU, ingin merumuskan agar hak-hak politik warga
Jabar bisa tertunaikan. Salah satu indikatornya adalah semua warga Jabar harus
terdaftar dalam pemilih tetap (DPT).
“Jika tidak ada DPTB, berarti sudah memiliki akurasi tinggi
dan mencakup seluruh masyarakat Jabar,” tambahnya.
Dari Bintek itu juga, Yayat berharap antara KPU dan Panwas
menghasilkan sinergi utamanya terkait regulasi yang akan dihadapi dalam waktu
dekat. Yayat menyebutkan regulasi terdekat yang akan dihadapi adalah pemutakhiran
data pemilih. Ia juga berharap Panwas betul-betul mengawasi KPU dalam melakukan
pemutakhiran data.
Masih terkait zero DPTB, Yayat juga meminta keterlibatan para
peserta Pilkada, dalam hal ini dari partai politik dengan mengajak massa dan
pendukung yang berhak memilih dan terdaftar dalam DPT untuk datang ke TPS.
Selain itu, Parpol juga bisa melaporkan warga yang tidak terdaftar dalam DPT.
“Saya pikir masih ada waktu untuk itu. Parpol jangan hanya
fokus untuk memenangkan calonnya saja. Tapi harus memenangkan demokrasi
berkualitas dengan mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya,” pinta Yayat.
Yayat juga tidak menginginkan parpol yang hanya bisa bersuara
garang dan keras menyebutkan warga yang tidak terdaftar DPT namun tak disertai
bukti. Sebaiknya, kata Yayat, parpol lansgung menyampaikan laporan ke KPU
dengan by name bay address. Sebab jika pendukung tidak terdaftar bahkan dan
tidak memilih, maka yang rugi adalah Parpol dan calon yang diusungnya.
Di akhir sambutan, Yayat mengingatkan agar pemilih ikut aktif
dalam mewujudkan demokrasi berkualitas. Ia meminta seluruh warga Jabar melapor
ke KPU jika tidak terdaftar dalam DPT ataupun belum memiliki KTP elektronik.
“Insya Allah dengan kesadaran semua pihak, KPU, Panwas,
Parpol dan pemilih, maka daftar pemilih akan zero DPTB sehingga bermuara pada
demokrasi berkualitas,” tutup Yayat.
Bintek Terpadu berlangsung cukup meriah. Lebih dari 1300
orang memenuhi ballroom Hotel Harris Kota Bandung. Turut hadir sejumlah
undangan VIP seperti Komisioner KPU RI, Viryan, Gubernur Jawa Barat, Ahmad
Heryawan, Komisioner KPU Jabar, Bawaslu Provinsi Jabar serta Pimpinan
Parpol.*** Tim Media Center
Posting Komentar