Kegiatan
ini dilakukan untuk menambah wawasan generasi muda Khususnya generasi muda yang
berada pada wilayah Denpasar-Badung dan sekitarnya mengenai betapa pentingnya
menjaga keutuhan NKRI, melihat bahwa pada beberapa waktu yang lalu, isu yang
berkaitan dengan isu SARA merupakan
fenomena yang cukup krodit dan dapat mengancam kesatuan NKRI tercinta
ini, selain memberikan wawasan kebangsaan kepada Generasi muda yang di wilayah tersebut.
Ketua
panitia dalam kegiatan ini yaitu I Gede Wega Prastama mengatakan bahwa kegiatan
ini dirancang dengan persiapan yang cukup matang sehingga patut disyukuri bahwa
kegiatan dapat berjalan dengan lancer meskipun terdapat beberapa kendala
seperti cuaca di sekitar tempat kegiatan yang sedang tidak mendukung
mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan seminar. Seminar ini di buka oleh hagai
zefanya selaku ketua umum compass fisip udayana mengatakan bahwa betapa
pentingnya wawasan kebangsaan terhadap generasi muda maupun seluruh masyarakat
untuk menanakan nilai-nilai toleransi maupun saling menghormati perbedaan yang
ada di Indonesia, hal ini merupakan suatu hal yang penting untuk menjaga harkat
martabat bangsa.
Seminar
kebangsaan ini di isi oleh 3 pembicara yaitu Wahyu Budi Nugroho, S.Sos, M.A,
sosiolog sekaligus dosen Universitas Udayana, beliau mengatakan bahwa Konsep
kebangsaan yang selama ini kita anut adalah konsep kebangsaan dari Ernest Renan dan Otto van Bauer, merek mengatakan bahwa suatu
bangsa terbentuk karena dua hal yaitu kesamaan riwayat sejarah dan keinginan
untuk bersatu, selain itu wahyu budi nugroho juga menyampaikan bahwa
permasalahan lain yang terjadi di Indonesia adalah dengan munculnya pemikir
tentang internasionalis dan internasionalisme yang mengkritik nasionalisme,
pemikir internasionalis beranggapan bahwa nasionalis adalah konsep yang sangat
dangkal karena tidak ada pemisah yang tegas antara Nasionalisme, Chauvinisme, Fasisme,
internasinalisme adalah ancaman yang sedang kita hadipi di era sekarang,
internasionalisme ini muncul dengan dua wajah yaitu internasionalisme yang
berwajah agamis contohnya adalah munculnya isu kekhalifahan islam garis keras,
jika ini terjadi maka Indonesia, brunei dan malaisia akan menjadi sebuah
provinsi saja.
Prmsteri kedua dalam senimar kebangsaan ini adalah
Gede Kamajaya, S.Pd, M.si, beliau adalah Aktifis lingkungan wilayah Bali serta
pegiat dalam sanglah Institute, beliau menyampaikan materi tentang Mengindonesia Mengimpilkasian adanya tujuan yg ingin
dicapai/diwujudkan/proses mewujudkan kebersatuan, adil & makmur sbg
kesepaatan bersama dalam dalam hal ini kita dalam proses untuk mencapai tujuan
yang telah di tentukan sebelumnya, perjuanga ini telah mengalami pasang surut
semangat dalam memajukan Negara, selain pak kamajaya juga mengatakan bahwa
etnisitas baru muncul pada tahun 1950 pasca perang dunia ke dua, etnistas dapat
dilihat dengan 3 sudut pandang, yaitu dari sudut biologi, sosiologi dan
antropologi.
Pemateri ketiga dalam seminar kebangsan ini adalah
Nungki kartika sari, beliau adalah seorang wartawa dari jawa pos, beliau
mengatakan bahwa peran media dalam mempererat persauan bangsa telah di upayakan
dengan maksimal, dengan cara memberikan berita dan informasi yang pasti dan
tidak memuat unsur SARA di dalamnya, namun belakangan ini,media telah dijadikan
sebagai alat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi tragedy
besar di Indonesia, salh satunya adalah tragedy demo 212 di Jakarta, hak itu
merupakan suatu bukti bahwa media merupakan kompoen penting dalam masyarakat
dan dapat memberikan dampak yang besar bagi Negara.
Dengan terselenggaranya seminar kebangsaan ini,
diharapkan bahwa peserta seminar dapat menjadi pelopor bagi orang di
ssekitarnya berkaitan dengan betapa pentingnya untuk menjga keutuhan NKRI
kedepan, serta mampu memilih dan menyikapi berbagai berita yang tersebar di
media sosial seperti facebook, instagram, whatapp dan lain-lain,sehingga
kejadian yang telah terjadi tidak akan terjadi lagi di masa mendatang. Peserta
dalam seminar ini memiliki antusiame yang sangat tinggi, hal itu terlihat
dengan jelas ketika peserta datang, peserta datang tepat waktu yaitu pukul
15.00 wita, bahkan ada peserta yang sudah datang 15 menit sebelum acara
dimulai, peserta itu merupakan mahasiswa dari IKIP Bali, dia mengatakan bahwa
seminar kebangsaan semacam ini perlu dilakukan, karena melihat kondisi Negara
yang sedang mengalami berbagai masalah yang serius yang dapat mengancam NKRI,
antusiasme peserta juga terlihat ketika seminar berlangsung, terbukti bahwa
terdapat 4 penanya dalam kegiatan tersebut, padahal moderator Cuma menerima 3
penanya saja.
Posting Komentar