Menghargai
Sesama di Tanah Papua
Satuan
Tugas Pembangunan, Peningkatan Jalan Wamena Mumugu ( PPJWM ) adalah satuan
tugas yang di bentuk dari kerja sama antara Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan
Rakyat dengan TNI-AD. Dalam pelaksanaannya SATGAS PPJWM 2017 kali ini melibatkan
dari Direktorat Zeni Angkatan Darat, satuan Batalyon Zeni Kontruksi 13, dan
Detasemen Zeni Tempur 10 Kodam XVII/Cenderawasih.
Tahun
2017 adalah tahun kedua dimana SATGAS PPJWM harus menyelesaikan pembangunan dan
peningkatan jalan wamena mumugu dengan 2 titik sasaran yaitu :
a. Sektor-1 : Ruas mugi –
mapenduma dengan panjang 14 km.
b. Sector-2 : Ruas yuguru
– paro dengan panjang 15 km.
Mengawali
pelaksanaan tugas ini untuk masuk ke titik nol pekerjaan baik dari personil dan
materil banyak sekali rintangan dan tantangan yang harus di hadapi dari segi
alam, cuaca, medan dan karakteristik dari masyarakat itu sendiri. Setelah
pasukan menduduki titik nol dengan bekal seadanya satgas pun harus bertahan
untuk menunggu dorongan logistik yang hanya bisa dikirim melalui helly, karena
jalur darat menuju mugi mengalami banyak sekali longsoran dan jalan terputus
akibat aliran sungai yang sangat deras.
Kemudian
setelah personil satgas tiba di titik nol pekerjaan di Distrik Mugi langkah
selanjutnya yaitu melakukan pergeseran materil berupa mobil double cabin, dump
truck dan alat berat. Sulitnya medan yang dihadapi tidak menyurutkan semangat
satgas walaupun diperjalanan banyak menghadapi kendala dari tanah berlumpur,
sungai berarus deras, jalan tertutup longsor, bukit yang tinggi dan turunan
yang terjal. Pagi, siang dan malam dengan semangat pantang menyerah tetap
berusaha mengawal materil tersebut agar dapat menduduki titik nol pekerjaan.
Disetiap perjalanan tidak sedikit satgas
berpapasangan dengan masyarakat sekitar walaupun masih banyak sekali masyarakat
yang belum mengenal dan bisa berbahasa Indonesia namun dengan tegur sapa dan
senyum kekeluargaan adalah bahasa satgas kepada masyarakat disepanjang jalan
menuju Distrik Mugi. Akhirnya dengan semangat yang tinggi pada senja hari
dengan cuaca hujan dan kabut tebal menghalangi, pasukan satgas yang mengawal
materil pun dapat memasuki Distrik Mugi dalam keadaan aman.
Pagi
hari berikut nya setelah memasuki Distrik Mugi satgas melaksanakan operasi teritorial
terlebih dahulu dengan melaksanakan tradisi bakar batu sebagai rasa syukur satgas
atas keberhasilan pasukan satgas mencapai titik 0 di distrik mugi dan sebelum memulai
pekerjaan, Bakar batu merupakan tradisi penting di Papua yang berupa ritual memasak
bersama-sama warga 1 atau 2 kampung yang bertujuan agar pekerjaan dan kegiatan satgas
selalu diberi kelancaran, juga sebagai sarana silahturahmi anggota satgas
dengan masyarakat sekitar sehingga anggota satgas dapat diterima dihati
masing-masing anggota masyarakat mugi dan juga untuk lebih mengenal dan memahami
karakteristik masyarakatnya. Masyarakat juga merasa senang karena acara bakar
batu sangatlah dinanti-nantikan oleh warga Papua bahkan mereka rela
meninggalkan sementara ladang mereka supaya bisa mengikuti acara tersebut.
Selain itu satgas juga melaksanakan terobosan
teritorial dengan memberikan sebuah alat-alat olah raga seperti perlengkapan
sepak bola dan bola volley dan diterima langsung oleh kepala distrik diikuti
oleh masyarakat, supaya mereka bisa mengisi waktu sore mereka setelah seharian
berkebun di ladang dengan olah raga bersama dan bisa melihat canda tawa mereka
yang masih sangat polos. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun hubungan
baik antara masyarakat dengan anggota satgas dengan melaksanakan kegiatan
olahraga bersama. Akan tetapi dari langkah langkah yang kita ambil untuk
memberi rasa aman dan menyakinkan hati mereka bahwa TNI selalu membantu
masyarakat dan selalu ada ditengah tengah rakyat, kita juga tidak mengabaikan
faktor keamanan dalam setiap kegiatan yang telah kita laksanakan.
Satgas juga tidak lupa menyambangi sekolah atau
TK yang ada di Distrik Mugi dengan memberikan pakaian olahraga kepada
murid-murid. Baik Kepala sekolah, Guru dan Orang tua murid sangat berterima
kasih atas kedatangan satgas di Distrik Mugi tidak hanya melaksanakan
pembangunan jalan juga sangat memperhatikan masyarakat sekitar khususnya di
bidang pendidikan. Terlepas dari itu satgas pun selalu memberikan pemahaman-pemahaman
kepada masyarakat terkait niat dan tujuan satgas datang ke wilayah Mugi
sehingga satgas dapat diterima oleh seluruh Masyarakat Distrik Mugi.
Saat
ini sejak pergeseran pasukan hingga menduduki titik nol progress pekerjaan pada
sektor 1 ruas Distrik Mugi – Mapenduma mencapai 81,71 % dan pada sektor 2 ruas
Distrik Yuguru – Paro mencapai 72,80 % diharapkan pada akhir tahun pekerjaan
Satgas PPJWM 2017 dapat selesai dengan baik.
Demikian
sedikit perjalanan awal menuju mugi untuk pekerjaan yang sangat mulia. Meskipun
ke depan semakin berat rintangan yang harus di hadapi tapi yakin dan selalu berusaha untuk mencapai kesuksesan. Tetap
semangat dan lakukan yang terbaik.
Posting Komentar