Komandan
Satuan Petugas Kesehatan (Dansatgaskes) TNI, Brigjen TNI Asep Setia Gunawan
mengatakan tim gabungan Satgaskes TNI, berhasil menyelamatkan warga Asmat yang
menderita pendarahan pascamelahirkan. Satgaskes TNI saat ini sedang
melaksanakan tugas penanggulangan campak dan gizi buruk di Asmat.
"Tim
Gabungan Satgaskes TNI tidak hanya membantu penanggulangan campak dan gizi
buruk. Seorang dokter spesialis kandungan Letkol Ckm dr. Gunawan SpOG. K pada
Ahad pagi (28/1) membantu pengobatan pasien perdarahan pasca persalinan yang
telah berlangsung satu hari sebelumnya. Penanganan secara cepat dan tepat ini
berhasil mengeluarkan sisa placenta sehingga kontraksi rahim membaik dan
perdarahan berhenti, sang ibu berhasil diselamatkan," jelasnya dalam
keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (28/1).
Brigjen
Asep melanjutkan, kondisi alam Asmat yang penuh dengan rawa, sungai dan laut
merupakan kawasan endemik malaria. Kondisi ini merupakan tantangan tersendiri
bagi tim Satgaskes TNI. "Untuk itu tim dokter dan paramedis TNI harus
mampu beradaptasi dan menghargai adat istiadat Distrik setempat," jelasnya.
Brigjen
Asep menjelaskan, tim Satgaskes merupakan tim ke dua tanggap darurat dalam
rangka penanggulangan KLB campak dan gizi buruk. Tim ini terdiri dari Puskes
TNI sebanyak 55 orang, Kemenkes RI 40 orang, SKPD dengan dinas setempat
sebanyak 20 orang, Babinsa 93 orang, Polri 10 orang dengan dibantu pengamanan
Satgas Pamrahwan sebanyak 1 SSK. Tim ini akan melaksanakan tugas dengan target
selama 5 hari guna pengidentifikasian dan pelaporan dari kampung yang dituju,
selanjutnya dilakukan penanganan berupa pengobatan dan evakuasi menuju RSUD
Agats.
"Yang
akan dijangkau adalah kampung-kampung dan desa yang belum terjangkau oleh tim
yang pertama. Asmat terdiri dari 224 kampung yang belum terjangkau, tinggal 24
kampung yang lainnya sudah terjangkau," katanya.
Dansatgaskes
TNI juga menjelaskan bahwa sasaran utama tim ini mencari pasien yang terkena
campak dan dampak gizi buruk. Namun apabila ditemukan hal lain seperti difteri,
disentri, malaria begitu juga penyakit lainnya yang selama ini kita kuatirkan
akan didata dan diberikan penanganan medis. "Dari data yang ada, vaksin
untuk dua minggu kedepan mencukupi begitu juga dengan makanan. Bantuan dari
Mabes TNI sejumlah 13 ton yang sudah tiba kemarin akan segera didistribusikan,
ujarnya.
Posting Komentar