Nubic-Papua Barat baru-baru ini menjadi
sorotan internasional termasuk di NZ karena di bagian paling timur Indonesia
baru saja terpukul oleh kejadian luar biasa wabah campak, terutama di wilayah Asmat.
Kejadian ini menjadi sasaran
protes keras oleh beberapa kelompok dan individu di NZ. Beberapa kelompok
pemrotes paling sering adalah Maori, Pasifika dan Greens. Beberapa pemimpin dari
mereka secara reguler dan jelas menyatakan anti-Indonesia, termasuk
Catherine Delahunty dan Pala Molissa.
Sering kali, mereka secara jelas
menyebut orang Indonesia sebagai penjahat genosida terhadap orang Papua Barat.
Tidak hanya secara tertulis mereka mencemooh orang-orang Indonesia semua, tapi
juga melalui demonstrasi publik baik di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia
dan Parlemen Selandia Baru.
Sayangnya, kritik dan protes mereka
tidak beresonansi dengan tindakan nyata mereka, apapun juga. Tindakan nyata
mereka adalah NOL BESAR atau bisa dibilang sebagai NATO (Not Action Talk Only) atau
tidak ada aksi hanya berbicara.
Ketika Kiwi ini disibukkan dengan
pembicaraan dan klaim di sana sini, orang Indonesia yang telah diejek mereka
telah lama sibuk melakukan usaha di Papua Barat. Banyak program sosial
seperti Indonesia Mengajar, SM3T dan telah mengirim guru dan petugas
kesehatan ke Papua Barat. Pejabat pemerintah sipil dan militer juga telah
dipindahkan untuk mengatasi masalah kesehatan di sana.
Jadi apa yang dimiliki Maori,
Pasifik, Pala Molissa, Catherine Delahunty, Greens dan sejenisnya di Papua
Barat? Tidak ada! Seperti tidak ada sama sekali!
Sebaliknya di Indonesia, Papua
Barat baru-baru ini menarik perhatian banyak tokoh masyarakat untuk datang dan
membantu di sana, mulai dari kepala negara hingga aktor dan aktris.
Salah satunya adalah Chelsea
Islan, seorang aktris yang dihormati yang baru-baru ini sangat ingin melakukan
tindakan nyata di Papua Barat.
Februari ini, Chelsea Islan datang
ke Wamena, Papua. Kehadiran aktris berusia 22 tahun itu untuk misi pendidikan.
Chelsea sebagai duta Dare to Dream 2017 (Berani Mimpi) yang
diprakarsai oleh sebuah LSM bernama Wahana Visi Indonesia. Program ini
bertujuan mewujudkan pendidikan di Wamena, Papua.
Program yang telah berlangsung
sejak 2017 ini akhirnya berjalan lancar dan sukses. Keberhasilan program ini
terbukti dengan dibukanya 'Honai Belajar Anak', sebuah sekolah kemasyarakatan
di Desa Sapalek, Kabupaten Wamena, Papua Barat. 'Honai Belajar Anak' dibangun
untuk sekitar 180 anak di Sepalek yang tidak memiliki tempat tinggal untuk
belajar. Sebelumnya, anak-anak di sana
harus tinggal di Kantor Kepala Desa untuk pergi belajar ke sekolah.
Dilaporkan oleh Grid.ID
(17/2/2018), 'Honai Belajar Anak' difungsikan sebagai ruang belajar untuk
anak-anak, ruang baca, dan juga pusat pelatihan bagi ibu-ibu Papua Barat.
Chelsea Islan dengan bangga dan
senang menjadi bagian dari Dare to Dream Campaign ini.
Alasannya, selain membantu
pendidikan anak di Papua, dia juga bisa mengajak seluruh masyarakat Indonesia
untuk turut memperbaiki kehidupan anak-anak di Papua Barat.
"Pertama kali ke Wamena langsung mendapat sambutan hangat dari anak-anak di sana, mereka benar-benar
menginspirasi saya untuk lebih bersyukur lagi dan belajar menjalani hidup yang
sederhana," kata Chelsea Islan.
Pada saat itu, Chelsea Islan dan
tim memberikan sepatu gratis kepada anak-anak. Tujuannya agar anak-anak lebih
bersemangat untuk bersekolah.
"Semoga sepatu ini bisa
membawa mereka selangkah lebih maju dan memotivasi mereka untuk belajar lebih
rajin dan belajar untuk masa depan mereka," lanjut Chelsea Islan.
Apa yang dilakukan Chelsea Islan
seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi individu dan kelompok di NZ bahwa
hanya tindakan nyata yang akan mempengaruhi kemajuan Papua Barat. Kritik
negatif dan tuduhan tak berdasar mereka sama sekali tidak memiliki dampak
positif. Kenyataannya, pada beberapa kesempatan, penduduk asli Papua Barat
kecewa dengan pendapat negatif dan tidak berdasar dengan yang diungkapkan oleh
orang-orang di NZ yang sebenarnya berdampak buruk terhadap citra Papua Barat
baik nasional maupun internasional.
Salut untuk Chelsea Islan! (*)
Posting Komentar