
Bantuan tersebut dibawa berdasarkan hasil kepedulian dari banyak
instansi. Diantaranya dari instansi militer Yonko 463 Paskas, PIA Ardhiya
Garini Cab 13/D.II Lanud Iskandar, PIA Ardhiya Garini Cab. 11/D.II Lanud Balik
Papan, Skadron Udara 15 Lanud Iswanjudi, Depohar 20 Lanud Iswanjudi. Selain
itu, juga dari instansi PGTI (Persekutuan Gereja Tionghoa Indonesia).
Dalam pelaksanaan Debarkasi, barang-barang bantuan tersebut
diturunkan dari atas kapal yang kemudian selanjutnya dicek dan diserahterimakan
oleh Kapten Laut (P) Teguha I Londang kepada Danramil 1707-08/Agats. Barang
bantuan tersebut kemudian disimpan di gudang sahbandar, untuk dibagikan kepada
warga secara bertahap.
Berbagai bantuan ini menunjukkan bahwa betapa masih banyak yang
peduli akan penderitaan sebagian warga di negeri ini, yang termasuk didalamnya
adalah warga Asmat Papua.
Selain itu, wujud simpati tersebut juga menepis segala bentuk
prasangka negatif dari sebagian kecil saudara-saudara kita, yang masih
beranggapan bahwa negara tidak hadir dan peduli kepada penduduk di ujung timur
Indonesia ini.
Tentu tidak demikian, karena dimanapun wilayahnya, selama ia masih
termasuk ke dalam teritorial negeri ini, tentu Negara dan TNI khususnya akan
hadir di sana.(*)
Posting Komentar