Para medis dari Satgas Yonif PR 432 Kostrad telah
sampai diakhir masa penugasan, tugas yang di emban seluruhnya dapat
dilaksanakan dengan baik, aman dan lancar.
Salah satu yang sangat berperan adalah Driver
Mobil Ambulan yang di pegang oleh Praka Reza untuk di Poskotis dan Praka
Amirulah yang posisinya di Pos Kout km 31. Posisi personel kesehatan ini sangat penting
dan selalu dibutuhkan serta dinantikan bagi para prajurit Satgas di seluruh
jajaran pos Satgas di Sektor Utara yang sedang mengalami sakit Malaria, Jum'at
(23/02).
Mobil ambulans di jajaran Satgas hanya ada dua yaitu mobil dari inventaris Satgas dan mobil inventaris dari bantuan
PT. Pertamina, walaupun kedua
mobil ini belum dilengkapi dengan fasilitas seperti di RS, yang ada hanya alat tensi, infus dan
oksigen karena fungsinya hanya untuk evakuasi saja.
Diharapkan suatu ketika nanti fasilitas
mobil khususnya ambulans untuk Satgas sudah sama dengan standart Rumah Sakit
agar suatu ketika ada prajurit yang dalam keadaan darurat, Dokter Satgas bisa
menangani dengan cepat sebelum dievakuasi kerumah sakit.
Adapun kegiatan yang rutinitas dilakukan
pada saat evakuasi prajurit yang sakit dari seluruh jajaran Pos Satgas tentunya
menjadi tugas dan tanggung jawab kedua orang prajurit Driver tersebut bersama kedua orang cadangannya
yang selalu setia mengantar saat rekan rekannya sedang mengalami sakit dan
menjemputnya.
Sungguh tugas yang sangat mulia walaupun
harus bolak balik setiap harinya untuk antar jemput Pasien dari rekan rekanya
sendiri dengan jarak puluhan kilo meter tentunya menjadi kebanggaan tersendiri
bagi Praka Reza dan Praka Amir dan dua orang personel cadangan lainya.
Walupun tengah malam ketika sedang enak
terlelap tidur dari Piket radio ada informasi di jajaran Pos ada yang sakit maka setelah dilaporkan Dansatgas dan malam itu juga memerintahkan untuk
evakuasi maka personel ini akan dengan cepat menyiapkan perlengkapan dan
kendaraan Ambulanya menuju Pos yang meminta evakuasi.
Di daerah Operasi sektor utara ini sangat
tinggi tingkat endemis Malarianya, dimana para prajurit sekitar 90 % mengalami
sakit Malaria, dan tentunya ini tidak bisa di hindari. Walupun sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk membina fisik dari masing
masing prajurit dan rutin minum obat pencegah Malaria namun seiring dengan berjalannya waktu, satu persatu prajurit Satgas akan mengalami
Malaria dan ini
tidak bisa kita hindari.
Malaria di jajaran Satgas yang terkenal
ada dua yaitu Malaria Tropika dan Tersiana, ini sudah umum dan pernah dialami oleh masyarakat
lokal maupun pendatang. Tetapi di akhir-akhir ini ada juga jenis Malaria baru
yang pernah dialami oleh beberap prajurit Satgas yaitu Malaria Selebral, ini yang
harus selalu diwaspadai bagi seluruh Prajurit Satgas di wilayah Papua.
Posting Komentar