Kemanunggalan TNI-Rakyat sebagai interaksi persatuan dan kesatuan
yang kokoh antara TNI dan rakyat untuk menciptakan kerjasama yang
dinamis demi kemajuan masyarakat.
Kemanunggalan TNI-Rakyat sering diartikan sebagai usaha rakyat untuk
membantu TNI dalam melawan penjajah, entah ikut sebagai pasukan di medan
perang, maupun hanya berpartisipasi membantu dalam bentuk menyediakan
makanan, obat-obatan, atau tempat persembunyian bagi para prajurit TNI.
Sedangkan di masa pasca perang, Kemanunggalan TNI-Rakyat kemudian
diartikan sebagai upaya TNI untuk bekerjasama dengan masyarakat dalam
usaha pembangunan. TNI Manunggal Membangun Desa adalah program
pemerintah paling mencolok yang bisa dikatakan sebagai pengejawantahan
Kemanunggalan TNI-Rakyat.
Jenderal Besar kita, Jenderal Sudirman dalam beberapa intruksi
populernya seakan menegaskan bahwa konsep Kemanunggalan TNI-Rakyat
merupakan konsep yang sangat diperlukan, karena pada dasarnya, antara
TNI dan rakyat tidak ada pemisahan, TNI itu juga bagian dari rakyat,
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat sehingga perlu adanya
kemanunggalkan yang kokoh dan kuat.
Kerjasama
antara TNI dan rakyat tentu punya nilai positif, apapun itu namanya.
Terbukti seperti contohnya terselenggaranya TMMD yang merupakan bentuk
nyata kemanunggalan TNI bersama rakyat sungguh mencerminkan sikap dan
budaya bangsa Indonesia.
Kebersamaan dalam bergotong royong dan sinergitas yang di bangun oleh
TNI bersama rakyat adalah bukti nyata dalam membangun bersama demi
Indonesia Jaya.(*)
Posting Komentar