Panglima Kodam XVII/Cenderawasih
Mayor Jenderal George Elnadus Supit mengungkap adanya rencana penerapan operasi
serupa operasi Tinombala dalam menangani kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Operasi Tinombala merupakan operasi gabungan antara TNI dan Polri untuk
mengejar kelompok teroris Santoso di Pos
o, Sulawesi Tengah. "Ya kita akan
sama-sama dengan kepolisian. Sama pola operasinya nanti mungkin seperti di Sulawesi
Tengah di Poso. Akan seperti itu," ujar Supit saat ditemui usai rapat
koordinasi tingkat menteri terkait situasi keamanan Papua, di Kemenko Polhukam,
Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017). Menurut Supit, saat ini penanganan konflik
bersenjata di Papua masih ditangani oleh kepolisian.
Selain itu, dia juga menjelaskan
masih adanya perbedaan dalam menyebut kelompok yang kerap menimbulkan konflik.
Kepolisian, kata Supit, memilih menggunakan istilah kelompok kriminal
bersenjata. Sementara TNI menyebut kelompok tersebut sebagai bagian dari
Organisasi Papua Merdeka atau OPM. "Lha iya kan istilah kita (TNI) masih
OPM. Kepolisian mengambil istilah itu KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) karena
kalau OPM kan terlalu ini. Tapi kenyataannya di lapangan kan dia memang
mempunyai senjata. Ya kan? Namanya separatis atau ini kan dia mengganggu terus
membuat orang merasa takut dengan senjata yang dimiliki dia," kata Supit.
Sebelumnya diberitakan, pos
Brimob yang berlokasi di antara mile 66 dan mile 67 di Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua, ditembaki kelompok kriminal bersenjata pada Minggu sekitar pukul
10.35 WIT. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, insiden itu
tidak menyebabkan korban jiwa. Hanya, kendaraan operasional yang digunakan
Brimob terkena tembakan saat sedang parkir di depan pos. Personel Brimob yang
bertugas melakukan tembakan balasan hingga terjadi lagi aksi baku tembak.
"Sempat terjadi baku tembak dengan KKB sesaat setelah pos Brimob ditembak,
dan kelompok penyerang melakukan penembakan dari ketinggian," ujar Kamal.
Kamal mengatakan, kini polisi sedang mengejar kelompok penyerang yang kabur
menuju kawasan Hidden Valley di mile 66. "Karyawan dan warga yang berada
di sekitar lokasi penembakan kini dievakuasi ke gedung olahraga di
Tembagapura," kata dia. Sebelumnya penembakan juga terjadi pada Sabtu
(21/10/2017) di Gunung Sangker Kali Bua, Tembagapura, Papua. Akibatnya, dua
personel Brimob Detasemen B Timika mengalami luka tembak, yakni Brigadir
Mufadol dan Bhayangkara Dua Alwin. Sementara itu menurut Panglima TNI Jenderal
Gatot Nurmantyo, pelaku penembakan merupakan anggota dari Organisasi Papua
Merdeka atau OPM. "Sudah tahu (penyerangnya). Dia mengatakan dirinya OPM,
begitu," ujar Gatot saat ditemui di Marks Yonkav VII/Sersus, Cijantung,
Jakarta Timur, Selasa (31/10/2017).
Sumber: Kompas
Posting Komentar