Hari Pattimura adalah
suatu momen yang dijadikan oleh seluruh warga Ambon untuk mengenang jasa-jasa
pahlawan nasional Kapiten Pattimura dengan semangat mengusir penjajah. Sejarah
mencatat tanggal 15 Mei 1817 sebagai hari terjadinya peristiwa penyerbuan
besar-besaran ke Benteng Duurstede milik Belanda yang terletak di pesisir
Pantai Waisisil, Saparua, Maluku. Itulah mengapa 15 Mei diperingati sebagai Hari
Pattimura hingga sekarang.
Peringatan Hari
Pattimura tidak hanya digelar di tempat peristiwa itu terjadi atau di wilayah
Maluku saja, seluruh keturunan Maluku turut memperingati momen ini. Seperti
yang digelar di Gelanggang Olaharaga Asiki Bovendigoel, ratusan warga asal
Maluku yang tinggal di perantauan menyelenggarakan peringatan Hari Pattimura
ke-201 (Senin/14/05/2018). Acara ini dilaksanakan dengan melibatkan Satgas
Yonif Raider 323/BP Kostrad. Dansatgas Yonif Raider 323 Letkol Inf Agust Jovan
Latuconsina, M. Si (Han) yang kebetulan adalah putra asli Maluku turut hadir
dalam acara tersebut.
Acara Peringatan Hari
Pattimura diawali dengan masuknya obor api dari Taman Asiki menuju tempat
acara. Api ini melambangkan semangat Jong Ambon yang tak pernah padam dalam
berjuang. Selanjutnya obor diserahkan kepada Komandan Satgas untuk dinyalakan
di dalam ruangan selama acara berlangsung. Nyala obor ini dikawal oleh
pemuda-pemuda yang berbadan tegap lengkap dengan pakaian perang dan parang
sebagai alat perjuangan masa lampau.
Dalam sambutannya,
Letkol Jovan akrab dipanggil menyampaikan, "kobaran api semangat Kapiten
Pattimura adalah motivasi untuk kita semua berjuang menjaga persatuan dan
kesatuan NKRI". Beliau juga menambahkan, betapa sulitnya para pahlawan
merebut dan mengusir penjajah dari negeri ini harus menjadi cambuk bagi semua
anak bangsa mempertahankan tegaknya Republik ini.
Ketua penyelenggara
peringatan ke-201 Hari Pattimura di Asiki, Leo Tomasoa juga menyampaikan,
"anak cucu Maluku harus kuat berjuang terlebih kita ada di perantauan".
"Semangat Kapiten Pattimura sebagai pahlawan dari Maluku perlu
dibanggakan, namun jangan sampai jadi egosentris kedaerahan yang berlebihan,
asal kita berbeda-beda tapi Indonesia tetap satu", tegas Leo membakar
semangat Jong Ambon yang hadir.
Posting Komentar