NUBIC,.JAKARTA,.Presiden
Joko Widodo bersilaturahmi dengan ratusan perwakilan penerima manfaat
Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Istana
Negara, Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018. Presiden berpesan agar tidak
mempersulit rakyat ketika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Nah
ini yang paling penting, saya sebetulnya cuma dua, rakyat itu kalau
ingin mendapatkan pelayanan kesehatan jangan dihambat. Yang kedua,
rakyat kalau ingin mendapatkan pelayanan kesehatan juga jangan
dipersulit. Saya hanya minta itu saja kok," ujar Presiden dalam
sambutannya.
Peserta yang
hadir merupakan perwakilan dari 92,4 juta peserta yang iurannya
ditanggung oleh pemerintah. Sebanyak 131 orang perwakilan penerima
manfaat dan 124 perwakilan daerah yang telah dilengkapi JKN-KIS.
Presiden
juga berbicara mengenai biaya pengobatan masyarakat yang ditanggung
oleh JKN-KIS. Beberapa di antaranya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan
ada yang mencapai lebih dari Rp1 miliar.
"Ada
ini 1 orang dari Tanjung Pinang yang dibayar oleh pemerintah, oleh BPJS
itu Rp624 juta. Ada yang di Jakarta Pusat ini Rp435 juta. Ini dibayar
karena itu kewajiban kita, agar rakyat jadi sehat kembali," katanya.
Selain
itu, Presiden juga mencontohkan pasien di Karanganyar yang mendapatkan
manfaat JKN-KIS dengan biaya pengobatan lebih dari Rp1 miliar.
"Contoh
lain misalnya saya lihat ini di Karanganyar ada yang lebih dari Rp1
miliar, hemofilia. Ya sudah menjadi tugas pemerintah, kalau dicek benar,
BPJS bayar ya harus bayar," lanjutnya.
Dalam
kesempatan tersebut, Presiden juga memberikan penghargaan kepada kepala
daerah dari empat provinsi, 28 kotamadya, dan 92 kabupaten yang
berhasil mencapai _Universal Health Coverage_ (UHC) di wilayah kerjanya.
Empat provinsi yang mendapatkan penghargaan adalah Provinsi DKI
Jakarta, Provinsi Gorontalo, Provinsi Papua Barat, dan Provinsi Aceh.
Sementara untuk kabupaten dan kotamadya, penyerahan penghargaan secara
simbolis diberikan Presiden kepada perwakilan Kabupaten Badung,
Kabupaten Luwu Timur, Kota Cirebon, dan Kota Padang Panjang.
"Saya
kira 4 provinsi tadi sangat bagus sekali. Di DKI Jakarta, Gorontalo, di
Papua Barat, kemudian di Aceh, sudah di atas 95 persen," ucap Kepala
Negara.
Namun demikian,
Presiden berharap, masyarakat sehat semuanya sehingga tidak perlu
menggunakan Kartu Indonesia Sehat. Oleh sebab itu, Presiden mengatakan,
untuk urusan kesehatan tindakan pencegahan itu lebih bagus.
"Yang
namanya kesehatan yang bagus memang preventif. Pola makan diatur,
olahraga rutin, tidur yang cukup tapi jangan kebanyakan," katanya.
Turut
hadir mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial
Idrus Marham, dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan Fahmi Idris.

Posting Komentar