Seorang Jurnalis TV Ditinggalkan Sang Produser Setelah Berbadan Dua

NUBIC,.(22/5),.JAKARTA,.Jika cinta sudah melekat, tak ada persoalan yang terasa berat. Beda usia hal biasa, lain kultur bisa tetap akur, beda postur malah makin terasa syur. Setidaknya begitulah yang dirasakan CN dan G pada masa bermesraan.

Namun setelah CN berbadan dua, G berubah 180 derajat. Tingkah G menjadi kasar dan ia tidak mau mengakui perbuatannya. Akhirnya CN yang merasa menjadi korban, menuntut G untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum bila G tidak mempunyai itikad baik.

Demikian pernyataan ‘CN’ yang bekerja sebagai jurnalis Tv Swasta, ketika melakukan konperensi pers di kantor Advokad RAN Law Firm, Senin (21/5) CN bersikeras menuntut itikad baik dari ‘G’ yang menjadi Assosiate Produser di salah satu TV Swasta. Kalau tidak ia melaporkan G Ke Polda Metro Karena ‘Dugaan’ telah menghamili disertai Fitnah, dan Pencemaran Nama Baik, juga Kekerasan’.

Dalam konference pers yang diliput oleh media cetak, online dan televisi yang mengambil tempat di kantor Pengacara kondang Razman Arif Nasution.SH selaku kuasa hukumnya, tepatnya di Rasuna Office Park 3, TO-02, Epicentrum_Kuningan Jakarta Selatan.

Didampingi pengacaranya Razman Arif Nasution (RAN) bersama staff Advokat muda RAN and Law Firm_T0_02, Jegess, Helmi, Zaki, Akbar, Panji dn Kholid @ Owner, Paralegal dn Humasy RAN Law Firm Jakarta, Indonesia itulah CN bersaksi pada pukul 12.00 siang..

Dalam kesaksiannya tersebut “CN” juga mengalami kekerasan psikis dimana “G” dalam pertemuan terakhir di Seminyak, Bali oknum “G” Menampar “CN” serta iya mengakui tidak mau mempertanggung jawabkan atas kehamilan korban tersebut.

Sementara pengacara Razman Arif Nasution dalam keterangan pers itu mengatakan, ” Kita menunggu itikat baik pelaku yang telah menghamili dan memfitnah clien nya yaitu “CN” serta berharap pelaku mengakui segala perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh “G” terhadap CN, dan menyelesaikan permasalahan ini secara baik-baik. Sebelum kasus ini berlanjut ke ranah hukum yang lebih berat” paparnya. (P.S).