NUBIC-JAKARTA. Gerakan Pemuda Nias Peduli
(GPNP) pada intinya lahir untuk mengangkat harkat dan martabat Kepulauan Nias
dan masyarakatnya, yang sekarang ini tertinggal pembangunannya dari
daerah-daerah lain di Indonesia. Semoga dengan adanya Gerakan Pemuda Nias Bersatu
ini dapat mendorong seluruh stake holder yang berada dalam kepulauan Nias yang
kini sudah terpecah menjadi 4 kabupaten dan satu kota ini Bersatu untuk
mempercepat pembangunan Kepulauan Nias secara keseluruhan.
Demikian kata sambutan
yang disampaikan oleh ketua panitia pada saat mengadakan acara Diskusi Publik Nasional dengan thema : “Kepulauan Nias Bersatu?” yang
diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Nias Peduli (GPNP) Indonesia raya di
Gedunga Juang 45, Jakarta, Minggu (24/6)
Sebagaimana diketahui,
baru-baru ini di Kepulauan Nias terbentuk daerah otonomi baru. Dimana Kabupaten
Nias terpecah menjadi 4 Kabupaten dan 1 kota. Di setiap daerah otonom baru diberi
kewenangan, tugas, dan tanggung jawab penuh untuk mengurus daerahnya
masing-masing. Walau telah dibagi per daerah dengan sebutan masing-masing
(Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias
Barat, dan Kota Gunungsitoli) namun itu tidak mengurungkan niat dan tidak
menghilangkan nilai historikal untuk tetap bersatu sebagai masyarakat Kepulauan
Nias.
Oleh
karenanya. Ada kerinduan dari masyarakat Kepulauan Nias terhadap jajaran
kepempinan se-Kepulauan Nias. Untuk melahirkan terobosan yang dibuat bersama
melalui Forum Kepala Daerah (FORKADA). Terobosan ini tentu merupakan pergumulan
dan aspirasi bersama masyarakat Kepulauan Nias untuk dapat mempercepat
daerahnya dan menghilangkan stigma 3T yang disandang Kepulauan Nias (Terdepan,
Tertinggal dan Terluar).
Persoalan
ini bukan persoalan satu daerah saja, tetapi ini masalah bersama. Sangat
diharapkan ada keberpihakan dan kebijakan yang menyentuh masalah ini. Sehingga
kebijakan yang bersifat membaharui dapat mengarah kepada cita-cita keadilan dan
kemakmuran bagi warga masyarakat Kepulauan Nias.
Oleh
karena itulah GPNP menyelenggarakan diskusi dengan tema Kepulauan Nias Bersatu?
sebagai wujud kepedulian GPNP yang terpanggil dan bertanggung jawab untuk
memperkuat masyarakat serta memberdayakan perekonomian dan kesejahteraan rakyat
Nias. Demikian disampaikan Sokhiso Ndraha, Ketua Umum GPNP.
Dalam
rangka mempercepatan kemajuan Kepulauan Nias. “GPNP siap menjadi kontrol antara
pemerintah dan juga menjadi jembatan penggerak yang mengarah pada peningkatan pembangunan
di dalam masyarakat di Kepulauan Nias, ucapnya.
Sokhiso
menjelaskan, GPNP menghadirkan pembicara dengan berbagai latar belakang dan
keahlian dalam diskusi ini, mereka adalah Prof. Dr. Suahasil Nazara, MSc
(Kepala Badan Fiskal Kementerian Keuangan RI), menyampaikan materi tentang
“Strategi Dan Kebijakan Berkeadilan Sosial Menuju Percepatan Perekonomian
Masyarakat Dan Penguatan Daerah (Kepulauan Nias).
Dr.
Hilarius Duha, SH, MH (Bupati Nias Selatan) dengan materi Tugas Dan Tanggung
Jawab Kepala Daerah Menciptakan Peluang Dan Menghadapi Tantangan Peningkatan
Kesejahteraan Dan Kemakmuran (Perspektif Bupati/Konteks Kabupaten).
Firman
Jaya Daeli, SH, MH (Mantan Komisi Politik Dan Hukum DPR-RI) Agenda Penguatan
Masyarakat Dan Pembangunan Daerah Berbasis Perbatasan Dan Kepulauan. Serta Bapak
Supit Ketua atau Perwakilan dari (Asosiasi
Pengusaha Indonesia /APINDO) menyampaikan materi tentang Peluang Dan Tantangan
Perekonomian Di Indonesia Khususnya Di Kawasan Perbatasan Dan Kepulauan.
Semua
narasumber yang kami hadirkan sangat mumpuni di bidangnya masing-masing. Serta
mampu memberikan pemahanan, solusi, dan motivasi bagi pemerintah daerah dan
masyarakat untuk mewujudkan Kepulauan Nias yang maju dan sejahtera, tegasnya.
Diharapkan
melalui diskusi ini, pemerintah daerah kabupten/kota di Kepulauan Nias semakin
merapatkan barisan untuk membangun Kepulaun Nias secara bersama-sama dan saling
mendukung , baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang sebagai wujud
kebersamaan Forum Kepala Daerah.(PS).



Tidak ada komentar:
Posting Komentar