NUBIC, Gowa – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal
TNI Mulyono memimpin upacara Alih Kodal satuan-satuan dari jajaran
Divif-1/Kostrad, Kodam XVII/Cendrawasih dan Kodam XIV/Hassanuddin
menjadi bagian dari atau dibawah kendali Divisi-3/Kostrad, di Pakatto,
Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (12/7/2018).
![]() |
| Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono memimpin upacara Alih Kodal. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/ Singgih Pambudi Arinto) |
Kasad
mengatakan, Alih Kodal ini merupakan bagian dari upaya penataan
organisasi TNI Angkatan Darat dalam kerangka Pembangunan Kekuatan Pokok
Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) yang dilaksanakan atas dasar
konsep pertahanan berbasis kemampuan sesuai dengan dokumen Postur TNI AD
2010-2029.
Menurut Kasad, perkembangan lingkungan strategis, baik
dalam skala global, regional maupun nasional senantiasa
mengimplikasikan kemungkinan timbulnya spektrum ancaman baik yang telah
terantisipasi maupun ancaman bentuk baru terhadap kedaulatan dan
integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Potensi
ancaman yang terjadi di suatu wilayah dapat dipolitisasi menjadi ancaman
berskala nasional yang membahayakan kedaulatan negara. Disintegrasi
bangsa masih menjadi tujuan dan sasaran upaya pihak-pihak yang
berseberangan dengan NKRI. Setiap Komando Utama Operasional TNI, baik
kekuatan terpusat maupun kewilayahan harus mampu mengambil
langkah-langkah antisipatif dan preventif untuk menghadapi berbagai
potensi ancaman tersebut,” tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, TNI
AD telah merencanakan dan memperjuangkan penambahan 1 Divif dalam
jajaran Kostrad sejak lama, bahkan sudah tercantum dalam dokumen Postur
TNI AD tahun 2005-2024. Dalam dokumen tersebut, pembentukan
Divif-3/Kostrad direncanakan pada Renstra tahun 2010-2014.
“Penambahan
kekuatan Kostrad diperlukan agar Kostrad sebagai kekuatan terpusat
memiliki 3 Divif yang dapat diproyeksikan untuk mengatasi 3 trouble spot
di seluruh wilayah NKRI secara simultan dalam kapasitasnya sebagai
unsur darat Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (Striking Force) dan sekaligus
sebagai pasukan siaga (Standby Force),”ucapnya.
“Pembentukan
Divif-3/Kostrad dengan satuan jajarannya didasarkan pada Perkasad Nomor
16 Tahun 2018 tentang penataan satuan dan pembentukan satuan baru
jajaran TNI AD. Pada tahap awal, pembentukan Divif-3/Kostrad dilakukan
dengan melaksanakan Alih Kodal atas beberapa satuan jajaran
Divif-1/Kostrad, Kodam XIV/Hasanuddin dan Kodam XVII/Cenderawasih. Hal
ini dilakukan dalam rangka mencapai efisiensi proses pembentukan satuan
dan agar kesiagaan operasional dapat tercapai dalam waktu yang relatif
lebih singkat,” tegas Kasad.
Jenderal TNI Mulyono menambahkan,
Alih Kodal satuan ini meliputi Brigif Para Raider-3/Tri Budi Sakti dari
Divif-1/Kostrad ke Divif-3/Kostrad beserta 3 Yonif jajarannya yakni
Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa, Yonif Para Raider
432/Waspada Setia Jaya dan Yonif Para Raider 433/Jalu Siri. Selanjutnya,
Alih Kodal Brigif 20/Ima Jaya Keramo dari Kodam XVII/Cenderawasih ke
Divif-3/Kostrad beserta 2 Yonif jajarannya meliputi Yonif 754/Eme Neme
Kangasi dan Yonif 755/Yalet. Kemudian terakhir Alih Kodal Yonarmed
6/105/Tarik/Tamarunang dan Yonarhanud 16/Sula Bhuana Cakti dari Kodam
XIV/Hasanuddin ke Divif-3/Kostrad.
Kasad mengharapkan, penataan
satuan dan pembentukan satuan baru khususnya yang terkait dengan
pembentukan Divif-3/Kostrad akan terus dilanjutkan dengan melengkapi
Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur dan Satuan Bantuan Administrasi
hingga terpenuhinya organisasi Divif-3/Kostrad.
“Demikian pula
halnya dengan Kodam XIV/Hasanuddin dan Kodam XVII/Cenderawasih, Alih
Kodal beberapa satuan jajarannya ke Divif-3/Kostrad akan diikuti dengan
pembentukan beberapa satuan baru untuk menggantikan satuan yang telah
dialihkodalkan tersebut, sehingga postur serta kesiapan operasional
Kodam XIV/Hasanuddin dan Kodam XVII/Cenderawasih dapat tetap terjaga,”
ungkapnya.
Kasad minta kepada seluruh prajurit untuk segera bentuk
dan tanamkan jiwa korsa, identitas kolektif dan kebanggaan dalam diri
sebagai warga jajaran Divif-3/Kostrad. “Sebagai prajurit TNI AD,
loyalitas kepada satuan dan institusi di atas segalanya dan kalian pasti
mampu melaksanakan tugas sebagai prajurit-prajurit Kostrad dengan
sebaik-baiknya,”pungkasnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar