12 Jul 2018

Pernyataan Kodam XVII/Cenderawasi Tentang Issue Serangan Udara Oleh Pasukan Gabungan TNI-Polri di Nduga


Jayapura- Maraknya informasi tentang insiden di Kenyam Kab. Nduga Papua bahwa pasukan gabungan TNI-Polri pada tanggal 11 Juli 2018 telah melaksanakan serangan udara ke kota Kenyam dengan menggunakan 2 unit pesawat Hellycopter milik TNI dibantah oleh pihak Kodam XVII Cenderawasih.

Bantahan tersebut diungkapkan langsung oleh Kapendam XVII/Cenderawasi, Kolonel Inf Muhammad Aidi yang menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada pergerakan pasukan TNI untuk mengejar Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Nduga baik dari darat maupun lewat udara. Menurut Kapendam, hingga saat ini alutsista TNI khususnya pesawat udara baik Hellycopter maupun pesawat milik TNI tetap belum pernah digunakan untuk melaksanakan Serbuan di Papua.

"Sejauh ini alutsista TNI hanya digunakan untuk pendorongan logistik termasuk mendukung Pemda dan membantu Masyarakat mengatasi kesulitan rakyat khususnya dalam hal sarana angkut," Kata Kapendam.

Kapendam menyebut bahwa saat ini status politik dan eskalasi ancaman di Papua adalah tertib sipil dimana hal itu sama dengan yang berlaku di daerah lain di seluruh wilayah Indonesia, artinya penegakan hukum masih mengedepankan tindakan Polisionir. Lebih lanjut, dijelaskan, TNI tetap melaksanakan pendekatan teritorial dan tindakan persuasif kepada Saudara-saudara di Papua yang masih berbeda pandangan agar bersedia kembali ke pangkuan NKRI.

"Rakyat tidak perlu takut kepada aparat keamanan TNI-Polri dan jangan lari masuk ke hutan, tetaplah berdiam di pemukiman atau di kota, terutama di daerah yang ada aparat keamanannya, maka TNI-Polri akan menjamin keamanan rakyat, yang dilakukan aparat keamanan adalah pengamanan pemukiman, mengamankan dan melindungi Rakyat, dan penegakan serta penindakan hukum, bukan menyerang Rakyat" Jelas Kapendam.

Demi tegaknya hukum dan kedaulatan Negara, aparat keamanan akan tetap melaksanakan pengejaran dalam rangka penegakan hukum terhadap KKSB yang telah mengangkat senjata secara Illegal untuk melakukan perlawanan dan merongrong kedaulatan Negara serta melaksanakan terror terhadap rakyat sipil tak berdosa hingga pembantaian yang tidak berperikemanusiaan.

"KKSB adalah gerombolan tidak mengenal norma, hukum dan aturan. Tidak mengenal combatan dan non combatan, bahkan anak kecilpun mereka bantai. Kami TNI-Polri tidak akan mentolerir tindakan KKSB, aparat akan bertindak sesuai dengan mekanisme hukum dan UU yang berlaku untuk menindak mereka," Tegas Kapendam.

Lebih lanjut Kapendam XVII Cenderawasih mengatakan ikut berbelasungkawa terhadap kejadian beberapa waktu lalu yang menimpa beberapa masyarakat sipil tak berdosa, yang menjadi korban pembantaian KKSB dan beberapa peristiwa penembakan pesawat oleh KKSB di Papua.

"Kami selaku aparat keamanan turut berduka atas kejadian beberapa waktu lalu, dimana masyarakat sipil yang tak berdosa jadi korban pembantaian, pesawat angkutan masyarakat yang sangat dibutuhkan rakyat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya di pedalaman mereka(KKSB,Red), tembaki," Terang Kapendam.

Selain itu Kapendam juga kembali menghimbau agar KKSB menyerahkan senjata ke pihak berwajib karena itu adalah senjata Illegal yang berbahaya. Selain itu, mari kita semua bisa bersama-sama membangun Bangsa dan Negara ke arah yang lebih maju.

"Mari kita bersama-sama menyiapkan generasi kita untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Jangan sampai anak-anak kita, generasi kita kehilangan masa depannya akibat konflik," Tutup Kapendam XVII Cenderawasih.

Otentikasi: Kapendam XVII/Cenderawasi
Kolonel Inf Muhammad Aid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

212 Siap Gelar Acara Reuni Akbar Untuk Mendoakan Keselamatan Indonesia-Palestina

Jakarta, nusantarabicara   -–  Ghiroh semangat umat Islam Indonesia dalam momentum peristiwa 212 kembali akan diselenggarakan. Minggu 23 Nop...