NUBIC-Boven Digoel, Telah terjadi Perampokan di Bank BNI
Cabang Asiki Distrik Jair Kabupaten Boven Digoel, Jumat (13/7) pekan
lalu hingga saat ini masih simpang siur sehingga menimbulkan keresahan
bagi seluruh masyarakat Boven Digoel maupun masyarakat Merauke.
Pelaku membawa senjata organik yang digunakan oleh pihak aparat karena sempat terekam lewat Closed Circuit Television
(CCTV) dan keterangan beberapa saksi di lokasi kejadian. Dari hasil
CCTV dan keterangan beberapa saksi, pelaku menggunakan helm merah,
masker, switer biru, tas ransel loreng gurun, celana panjang, sepatu bot
hijau dan membawa senjata api laras panjang jenis SS2 yang berhasil
membawa lari uang sebesar 300 Juta Rupiah.
Menurut nara sumber yang enggan
diberitakan namanya, yang menjadi pertanyaan dari kasus perampokan ini
adalah jenis senjata yang digunakan pelaku. Seperti dilihat dari rekaman
CCTV, ini merupakan senjata laras panjang jenis SS2 yang biasa
digunakan aparat keamanan yaitu TNI dan polisi.
Sementara itu, Kapolres Boven Digoel
AKBP Yohanes Afri Budi, S.IK saat dikonfirmasi via telepon seluler
mengatakan, Kantor Cabang BNI yang terletak depan kantor perusahaan
Korindo. Menurut salah satu keterangan saksi, pelaku masuk melalui pintu
depan menggunakan helm merah, masker, switer biru, tas ransel loreng
gurun, celana panjang, sepatu bot hijau dan membawa senjata api laras
panjang jenis SS2.
“Kami sudah mengerahkan personil untuk
mengejar pelaku dengan bekerja sama dengan Polres Merauke untuk
menangani kasus perampokan tersebut. Kami juga meminta bantuan pihak
Polres Merauke untuk mempersempit ruang gerak pelaku yang diketahui
berjumlah satu orang yang kemungkinan melarikan diri ke arah Tanah Merah
maupun ke wilayah Merauke. Kasus saat ini dalam pengembangan dan
pengejaran pelaku” ucap Kapolres.
Kronologi perampokan tersebut, pelaku
langsung masuk kemudian melepaskan tembakan sebanyak 1 kali ke arah
plafon di depan teller sehinga para nasabah lari keluar sedangkan teler
bersembunyi di bawah meja teller. Kemudian pelaku menyodorkan tas ke
arah teler yang berinisial ALD sambil mengancam akan menembak jika tidak
segera masukan uang dalam tas pelaku. Karena ketakutan di bawah
todongan senjata, ALD menyerahkan uang sebanyak Rp.300.000.000,- pecahan
Rp.100.000. Selanjutnya, sambil menodongkan senjata kearah pegawai
bank, pelaku melarikan diri dari bank menggunakan motor bebek jenis
Blade warna oranye.
Menurut Kapolres, kejadian perampokan
itu kemungkinan telah disiapkan terlebih dahulu dengan melihat situasi
dan kondisi bank sehingga mengetahui kelemahan dan aktifitas bank.
Kemudian pelaku bisa saja oknum aparat TNI, aparat Kepolisian serta
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). KKSB ini memiliki senjata
organik yang didapatkan dari perampasan terhadap aparat keamanan.
Biasanya KKSB melakukan aksi perampokan dan penghadangan terhadap
masyarakat dan pemerintah untuk membiayai hidup mereka.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar