Dalam menghadapi Pemilu tahun 2019, netralitas TNI-Polri merupakan
salah satu faktor kunci yang menentukan keberhasilan Pemilu, khususnya
di bidang pengamanan. Untuk itu, Prajurit TNI dan Polri harus mampu
menunjukkan komitmen yang kuat dalam membangun dan mewujudkan sinergitas
TNI-Polri agar dalam pelaksanaan tugas pengamanan dapat mencapai
kesuksesan sehingga keamanan dan keutuhan NKRI dapat terjaga.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
S.I.P. saat memberikan pembekalan dengan materi “Sinergi TNI-Polri Dalam
Menjamin Keamanan Pemilu 2019” di hadapan 1.137 Perwira Siswa Sekolah
Staf dan Komando (Sesko) TNI, Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi
(Sespimti) Polri, Sesko Angkatan dan Sekolah Pimpinan Menengah
(Sespimmen) Sesko TNI pada acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan
tahun 2018, di Excecutive Grand Ballroom Soedirman Sesko TNI, Bandung,
Jawa Barat.
Panglima TNI mengatakan bahwa selama pelaksanaan Pemilu 2019,
TNI-Polri harus tetap mewujudkan terpeliharanya Kamtibmas, mencegah
terjadinya anarki, mencegah terjadinya kerusuhan sosial baik secara
vertikal maupun horisontal dan mencegah terjadinya kerawanan lanjutan
yang berpotensi mengancam eksistensi negara. “Mari bersama-sama kita
bangun etos kerja sesuai bidang keahlian kita masing-masing, sehingga
institusi TNI-Polri akan makin profesional dan dengan dilandasi jiwa
ksatria serta loyalitas tegak lurus, kita Dharma Bakti kan pengabdian
kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan bahwa selain mendampingi
anggota Kepolisian di TPS-TPS dalam hal pengamanan Pemilu 2019 yang
meliputi 34 Provinsi, 416 Kabupaten, 98 Kota, 6.793 Kecamatan dan
79.075 Kelurahan/Desa, TNI juga membantu mendistribusikan surat suara ke
wilayah-wilayah terpencil dan sulit dijangkau. “TNI juga akan
menggelar 51 operasi, terdiri dari 4 OMP dan 47 OMSP seluruh wilayah
Indonesia. Semua itu untuk menangkal dan mencegah pihak-pihak asing yang
akan menggagalkan pelaksanaan Pemilu, sedangkan OMSP untuk melaksanakan
berbagai tugas TNI diantaranya operasi pengamanan dan pengawasan
keamanan maritim, perbatasan serta pengamanan VVIP,” tambahnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menjelang Pemilu tahun 2019
perlu diwaspadai bentuk paham-paham kekecewaan seperti radikalisme,
ekstrimisme dan komunisme yang mudah ditunggangi, baik dari dalam maupun
luar negeri. Disamping itu, media komunikasi dan pemberitaan menjadi
alat yang ampuh khususnya media sosial untuk menciptakan rasa kebencian
di antara anak bangsa, mengadu domba TNI-Polri, memprovokasi dan
memecah-belah masyarakat. “Kita sering mendengar berita-berita bohong
yang selalu diplintir dan semuanya mengarah pada tujuan-tujuan tertentu.
Untuk itu kita harus waspada dengan berita-berita bohong yang justru
akan melemahkan kita,” ucapnya.
Ditambahkan oleh Panglima TNI bahwa kerawanan-kerawanan Pemilu 2019,
antara lain pada tahap masa tenang, yaitu penyebaran isu hoax, money
politik, intimidasi dan perusakan logistik Pemilu pada tahap pemungutan
suara. “Dengan pengalaman Pilkada serentak 2018, TNI-Polri sudah
mempersiapkan diri, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan, itu semua
sudah disimulasikan,” ungkapnya.
Disisi lain Panglima TNI mengatakan bahwa untuk mengantisipasi
pengamanan Pemilu 2019, TNI akan mengerahkan personel sampai dengan dua
pertiga dari kekuatan Polri dan kekuatan itu akan digelar di
wilayah-wilayah yang memang dianggap rawan termasuk berbagai macam
Alutsista dari ketiga matra. “Jumlah personel yang disiagakan tentunya
akan kita sesuaikan dan kita akan menunggu apa yang diperlukan oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujarnya.
“Dalam pelaksanaan pentahapan Pemilu 2019, TNI selalu berkoordinasi
dengan Polri tentang rencana pengamanan sesuai dengan pentahapan
dimulai dari tahap pendaftaran dan penetapan calon masa kampanye,
distribusi logistik sampai dengan masa pengambilan. Semua kegiatan yang
diperlukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia akan kita backup
penuh,” kata Panglima TNI.
Turut serta memberikan pembekalan yaitu Kapolri Jenderal Pol Prof. H.
M. Tito Karnavian. Ph.D., dengan materi “Sinergi TNI-Polri Menjamin
Tahapan Pemilu 2019 Aman”, dan Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn)
Agus Widjojo tentang “Implementasi Sinergitas dan Soliditas TNI-Polri
Guna Mengamankan Tahapan Pemilu 2019 Dalam Rangka Pembangunan Nasional”.
Hadir pada kesempatan tersebut, diantaranya Dansesko TNI Letjen TNI (Mar) RM. Trusono, S.Mn.,
Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S., Pangdam
III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, Kapolda Jawa Barat Irjen
Pol Agung Budi Maryoto, Danseskoad Mayjen TNI Kurnia Dewantara,
Danseskoal Laksda TNI Dr. A. Octavian, S,T., M.Sc., D.E.S.D., Danseskoau
Marsda TNI Donny Ermawan T., M.D.S., Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar
Fadhilah dan Brigjen TNI Santos Gunawan Matondang, S.I.P., M.M.,
M.Tr.(Han).
Posting Komentar