Jacob
Fabian Skrzypski Turis asal Polandia di periksa oleh Penyidik
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Papua, pada Rabu (28/8).Turis
asal Polandia ini diperiksa oleh Polisi lantaran yang bersangkutan
berhubungan dengan jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB)di Papua.
Pihak
kepolisian menyita satu unit ponsel milik warganegara Polandia Jacob
Fabian yang di dalamnya berisikan sebuah permintaan bantuan senjata api
untuk KKB dan Jacob Fabian Skrzypski menyampaikan akan berusaha untuk
membantu, Jacob Fabian sempat meminta diantarkan ke Panglima KKB.
Menurut
hasil pemeriksaan Kepolisian Polda Papua Turis asal Polandia ini sudah
beberapa kali berkunjung ke Indonesia serta dapat berbicara bahasa
Indonesia, hal ini di buktikan oleh aparat kepolisian menemukan
transkrip pembicaraan dengan kelompok KKB.
Penangkapan
Warga Negara Polandia ini berawal dari berkunjungnya Jacob Fabian ke
tempat Wisata Danau Habema, kemudian WNA ini ditangkap di Pos TNI Napua
Wamena. aparat TNI menyerahkan Jacob Fabian kepada Polres Jayawijaya
bersama dua rekannya yang berasal dari Indonesia.
Saat
ditangkap Jacob mengaku sebagai wartawan tetapi pada saat aparat
kepolisian meminta kartu identitas wartawan, Jacob tidak dapat
menunjukan identitasnya sebagai wartawan.
Menurut
Kepolisian jika wartawan asing hendak melakukan reportase ke wilayah
Papua, harus menyertakan kartu identitas khusus dari Kementerian Luar
Negeri dan juga surat peliputan resmi serta kartu identitas media yang
dibawanya tetapi kenyataannya Jacob tidak dapat membuktikan kelengkapan
dokumen tersebut.
Selain
mengamankan tiga orang tersangka, aparat kepolisian juga menyita
sejumlah dokumen tentang Papua merdeka,139 butir amunisi (104 butir
amunisi kaliber 5.56 millimeter dan 35 butir Amunisi kaliber 9
millimeter).
WNA yang
mengaku sebagai wartawan ini dicurigai melakukan perbuatan melawan hukum
di Kabupaten Jayawijaya dan perlu dilakukan pengusutan lebih mendalam
guna mengantisipasi setiap gerakan yang mendukung sepak terjang KKB yang
mengancam masyarakat Papua.
Hal
ini perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas keamanan wilayah Papua
yang selama ini mendapatkan teror dari KKB. Aksi penyanderaan,
penembakan, penganiayaan warga sipil, pemerkosaan penyelundupan Narkoba,
penembakan terhadap masyarakat dan aparat TNI/polri yang dilakukan
oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah Papua harus segera
dihentikan, jangan sampai tindakan tidak bermoral yang dilakukan KKB
mendapat dukungan dari pihak luar dengan memberikan senjata dan munisi
sebagai modal KKB melakukan aksi kejamnya di Papua.
Berdasarkan
data dari Imigrasi Jayapura, Jakup Fabian Skrzypski masuk ke Papua
melalui jalur perbatasan di Skouw, Kota Jayapura, yang terletak di
perbatasan Papua dan Papua Nugini. Jakup masuk ke Indonesia memakai visa
extension yaitu visa kunjungan singkat dan visa itu berlaku untuk 30
hari.
Data dari Imigrasi
Jayapura, sejak Januari hingga Agustus 2018, telah tercatat sebanyak 176
warga negara asing (WNA) memperpanjang izin kunjungan ke Imigrasi
setempat. Imigrasi Jayapura telah mengeluarkan 74 izin, enam Izin
Tinggal Tetap (ITAP), dan 206 perpanjangan ITAS.
Berbagai
cara dan upaya dilakukan KKB untuk mencari dukungan pihak luar negeri
untuk mendukung aksinya dengan melontarkan isu isu dan permasalahan yang
membuat Negara luar tertarik untuk membantu, diantaranya pelanggaran
HAM, Diskriminasi, Genocide, ketidakadilan, Agama, Suku , Ras dan
berbagai macam isu lainnya.
Aparat
keamanan TNI dan Polri harus mengusut kasus hubungan WNA ini dengan
Kelompok KKB untuk mengetahui apa maksud dan tujuan Komunikasi Jakup
Fabian Skrzypski dengan KKB di Papua, apakah kelompok oknum WNA ini
termasuk sebagai jaringan pemasok Senjata dan munisi Ilegal
Internasional atau Intelejen Bayaran serta bagaimana modus operandi yang
digunakan.
Semoga
Aparat kepolisian dapat mengungkap permasalahan ini, karena sudah
saatnya tindakan KKB di Papua dihentikan dan diputus mata rantai
penyuplai senjata dan munisi illegal yang melibatkan “Jacobs-Jacobs”
lainnya, diharapkan Papua damai selalu, tentram sehingga pembanguan di
Papua dapat berjalan dengan lancar.
Posting Komentar