.

NUBIC - JAKARTA. Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Untuk Jokowi - Ma'ruf bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) melakukan diskusi bahas ekonomi terkait dengan unit Usaha masyarakat kecil menengah (UMKM), hadir dalam diskusi ini ketua Hipmi dan ketua Repnas sebagai pembicara (23/11).

Dalam pernyataan nya ketua Hipmi mengatakan bahwa Hipmi sebagian besar anggotanya adalah dari kalangan umkm. Oleh karena itu melihat kebijakan paket ekonomi ke 16 yang rencananya akan diterbitkan. ada hal yang perlu dikritisi oleh Hipmi. 

Artinya keberadaan Hipmi bersifat deskruktif terhadap umkm. Dimana apabila kebijakan pemerintah bagus bagi kehidupan umkm maka Hipmi menjadi garda terdepan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Namun, apabila kebijakan pemerintah kurang baik untuk kehidupan umkm untuk tumbuh maka Hipmi akan mengkritisi kebijakan pemerintah. 

Terkait dengan kebijakan pemerintah paket ekonomi ke 16 dalam hal DNI, Hipmi berharap ada peninjauan kembali agar umkm tidak terlindas oleh pengusaha-pengusaha besar, papar ketua umum Hipmi Bahlil Lahadalia di posko Repnas, Jakarta. 

Bahlil juga menegaskan bahwa hipmi berbeda dengam kadin yang masuk ke pengusaha besar, sedangkan Hipmi adalah berada pada membela umkm. "Sebagai orang yang pernah menjadi umkm, saya akan berjuang habis-habisan membela UMKM. Saya rela mati demi membela umkm daripada saya menari-nari diatas kehancuran UMKM," jawab Bahlil. 

Jujur, saya tegaskan saya tidak setuju dengan paket kebijakan ekonomi 16 yang sedang dibahas pemerintah sekarang, jawab Bahlil. 

Sementara itu ketua Repnas mengatakan bahwa repnas berada pada posisi yang netral apabila kebijakan pemerintah mendukung umkm maka repnas akan mendukung, namun apabila ada kebijakan yang kurang menguntungkan umkm maka kita akan ikut mengkritisi agar pemerintahan jokowi semakin kuat dan bisa menjadi 2 periode, jawab Eka Sastra ketua nasional Repnas(*).