.

NUBIC, PAPUA -  Bahan Bakar Minyak merupakan sebuah kebutahan masyarakat luas untuk menunjang transportasi baik darat, udara dan laut. 

Adanya pemerataan harga di Papua terkait BBM disambut meriah warga Papua, namun hal itu tak lantas menjadi senyuman lebar warga Papua saat ini, pasalnya pemerataan ketersediaan BBM di Papua masih minin di bumi cenderawasih tersebut.

“Tanah Papua yang luasnya tiga (3) kali Pulau Jawa dan Pulau terbesar kedua di Dunia setelah Greenland dan memiliki tantangan tersendiri sehingga perlu penanganan yang khusus,” kata Anggota DPRP Papua John NR Gobay di kediamannya, Jayapura, Minggu (03/02/2019).

Dikatakan John NR Gobay, daerah pegunungan dengan tantangan yaitu perkampungannya berada di medan pegunungan yang terjal, dengan lembah-lembah yang kecil,  seperti di Kabupaten-kabupaten di daerah Pegunungan Papua.

“Adapun di daerah-daerah rawa mempunyai tantangan yaitu perkampungannya di daerah yang rawa dan sungai-sungai seperti di Kabupaten Asmat, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Waropen. Kondisi daerah-daerah ini tentunya mempunyai permasalahan bahan bakar minyak (BBM) tersendiri, sehingga perlu adanya penanganan secara serius, artinya permasalahan BBM di Papua bukan hanya persoalan harga, namun tetapi ketersediaan BBM di  daerah Pesisir jauh dan Pegunungan,” jelas Jhon.

Permasalahan BBM di Papua dalam pengamatan saya (Jhon NR Gobay) bukan sekedar 1 (satu) harga di Papua, tetapi juga soal pemerataan ketersediaan BBM. “Hal ini dialami didaerah Kabupaten Asmat, Kabupaten Mimika, Kabupaten Waropen serta Kabupaten-kabupaten di daerah Pegunungan Papua“.

Satu harga BBM di Papua

Satu harga BBM, sambungnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan dan melakukan kebijakan penetapan satu harga BBM, agar BBM dapat dibeli dengan harga yang sama di Papua dengan pulau Jawa, artinya harga di Jawa dengan harga di Pegunungan Papua sama.

“Dalam pengamatan kami bahwa harga BBM di Papua, harganya masih tetap berfluktuasi dan masyarakat di Papua masih terlilit oleh keadaan itu, namun masyarakat belum mengeluh terlalu kuat dengan keadaan tersebut,” bebernya.

Menurutnya, solusi menjawab permasalahan BBM di Papua, maka hal yang perlu kami usulkan adalah ; perlunya penambahan jumlah Depot dan dibuat Depot PERTAMINA serta adanya pelabuhan PERTAMINA untuk memungkinkan Kapal Tanker mengangkut minyak di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Waropen serta Kabupaten Mimika. Dan perlu adanya Subsidi bagi pesawat pengangkut BBM untuk daerah daerah pegunungan.

“Seperti itulah temuan yang telah kami jumpai di daerah Papua, sehingga diharapkan Pihak PERTAMINA dapat menindaklanjuti temuan ini,” harap John NR Gobay.(Dicuplik dari wartalika.id