Jember, nusantarabicara.co - Puluhan mahasiswa yang bergabung di organisasi pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Jember menyambangi kantor DPRD Jember, mereka menggelar aksi evaluasi terkait 100 hari masa jabatan gubernur Jawa Timur, khofifah - emil yang di rasakan belum mendapatkan dampak apapun dan tidak menunjukkan sikap yang jelas terhadap industri -industri ekstraktif yang memiliki dampak ekologis pada masyarakat. Jum'at (24/05/2019).
Melalui pengeras suara, korlap aksi, Baijuri menjelaskan bahwa Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap 100 hari kinerja pemerintah Gubernur Jawa Timur yang lambat dalam mengatasi persoalan revisi rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) jatim terkait wilayah - wilayah yang punya nilai penting secara ekologis bahkan kawasan peruntukan pertambangan yang di tetapkan mayoritas terdapat dalam kawasan agroindustri dan kawasan agropolitan.
" komitmen gubernur Jawa Timur ketika di selaraskan dengan visi misinya di nilai amat jauh dari nawa bhakti jatim harmoni yang di cita-cita citakan bahkan hanya retorika belaka komitmen untuk penolakan adanya aktivitas ekploitasi sumber daya alam (SDA) masih belum jelas" tegas baijuri.
Sementara roni selaku bidang gerakan PC PMII Jember mendesak pemerintah Gubernur Jatim untuk bertindak tegas dan segera memberhentikan status jabatan setiajid sebagai kepala dinas ESDM Jawa Timur yang menjadi dalang masuknya izin usaha pertambangan dan sangat mengancam keberadaan sumber daya alam di jatim. (bahar)
Posting Komentar