![]() |
Foto by Papua Lives |
Papua, nusantarabicara.co - Ironis. Itulah komentar warga Papua dan pengamat soal adanya persepsi beberapa orang yang menyebarkan hasutan dan informasi palsu mengenai situasi di Papua.
Bagaimana tidak, di tengah situasi keamanan yang kondusif dan aman serta upaya pemerintah yang giat membangun sarana dan prasarana infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat di seluruh wilayah Papua ada beberapa orang yang mengatakan sebaliknya.
Celakanya, ada orang yang terhasut dengan berita palsu tersebut, yang akhirnya ikut melakukan kekeliruan seperti yang pernah dilakukan oleh Talingga Gire mantan ajudan Goliat Tabuni yang menjadi Kelompok Kriminal Bersenjata (KSB) untuk melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, di masa lalu Papua adalah daerah yang menjadi perhatian beberapa kepentingan dan mengakibatkan munculnya konflik internal yang panjang.
Dan sangat penting untuk diingat, akibat dari munculnya konflik berkepanjangan itu telah menghambat pembangunan dan pertumbuhan ekonomi usaha serta pendidikan di Papua.
Oleh karenanya, Ketua DPRD Provinsi Mandala Papua, menyayangkan persepsi aktivis bebas Papua Barat, Benny Wenda di Inggris dan Jhon Anari di AS, yang terus menerus mencoba untuk mengacaukan situasi di Papua dengan menyebarkan pernyataan palsu dan berpura-pura untuk menutup mata mereka terhadap pembangunan di Papua.
Malah ia mengajak Benny Wenda dan Jhon Anari untuk ikut serta dalam pembangunan Papua di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan menyebarkan pernyataan palsu di Papua.
Ketua Dewan Pengurus daerah, pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali A. Kabiay juga menuntut agar Jhon Anari di Amerika Serikat dan Benny Wenda di Inggris tidak mengeluarkan pernyataan yang membingungkan rakyat Papua. Menurut Ali, pernyataan palsu yang dibuat oleh dua pemimpin PBB untuk Papua Barat (ULMWP) di media sosial telah menyebabkan kebingungan di antara masyarakat Papua, serta mengganggu situasi politik di Papua dan menciptakan pendapat bahwa Papua tidak aman.
Di sisi lain, pembangunan di Papua sangat besar dan Papua aman dan damai. "Saya memohon kepada Brother Jhon Anari dan Brother Benny Wenda untuk pulang ke rumah dan melihat dengan mata mereka sendiri kemajuan pembangunan di Papua, Mohon kembali ke rumah dan kembali ke Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan Papua yang lebih maju dan mandiri di bawah negara kesatuan Republik Indonesia, ".
Ali Kabiay juga mengatakan bahwa negara kesatuan Republik Indonesia tetap dan tidak dapat dinegosiasikan. Siapapun, orang Papua atau non-Papua tidak lagi dapat berbicara tentang pemisahan Papua dari Indonesia, karena itu ia mengundang semua unsur yang ada yang mendukung pemisahan Papua baik di dalam maupun di dalam negeri, dan lebih khusus lagi di Papua, untuk membantu membangun Papua yang lebih maju dari Semua aspek di bawah koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Jangan menyesalinya ketika orang lain dapat maju dan terlibat dalam pembangunan Papua, sementara Anda hanya menjadi penonton dan pada akhirnya anak Anda akan menyalahkan Anda, sementara perkembangan terus berlanjut," ujarnya.(Sumber : Tell The Truth NZ)
Posting Komentar