Bandung, nusantarabicara.co - Bagi umat Islam, hakikat Idul Fitri adalah kembali dalam kesucian. Kesucian tersebut bisa terwujud melalui dua tahapan. Pertama adalah dengan menjalankan ibadah puasa Ramadhan, sebagai wujud loyalitas atas perintah Tuhan.
Hal tersebut disampaikan Komandan Komando Pemeliharaan Materiel TNI Angkatan Udara (Dankoharmatau) Marsekal Muda TNI Dento Priyono, membacakan sambutan tertulis Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada saat meminpin pelaksanaan Apel Khusus Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah dan Halal Bilhalal yang dilanakan di Lapangan Upacara Mako Koharmatau, Lanud Husen Sastranegara, Bandung (11/06/19).
Berikutnya dengan merajut kembali tali silaturahmi dan saling serta mau memaafkan, sebagai wujud integritas moral antar sesama, antar kawan seperjuangan, sebangsa dan setanahair. Maka esensi kesucian Idul Fitri telah menyandingkan hubungan manusia dan Tuhan, serta hubungan antar manusia, dalam strata yang sama. Lanjut Kasau.
Periode ibadah selama bulan Ramadhan, yang diakhiri perayaan Idul Fitri, merupakan momen kontemplasi dan internalisasi budi pekerti luhur dalam nilai-nilai Islam. Namun, banyak edukasi universal yang dapat dipetik untuk meningkatkan kinerja TNI Angkatan Udara. Puasa Ramadhan adalah implementasi dari 11 Azas Kepemimpinan TNI, yaitu “Taqwa”. Tegas Kasau.
Ibadah puasa Ramadhan juga merupakan manifestasi azas “Ing Ngarso sung Tulodho”, karena insan muslim TNI Angkatan Udara yang berpuasa memberi teladan kepada keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia. Sedangkan, perayaan Idul Fitri implementasi sifat “Satya dan Legowo”, yaitu loyal kepada sesama bahkan bawahan, dengan saling memaafkan tanpa melihat stat sering menjauhkan yang dekat. Harap Kasau.
Hubungan silaturahmi, ucapan maaf, yang pada masa lalu dikukuhkan dengan kehadiran fisik dan jabat tangan, kini sering terjadi melalui layar digital. Maka, marilah kita introspeksi diri dan menggali lagi kontekstual nilai-nilai silaturahmi yang sejati, di tengah disrupsi sosial akibat perkembangan teknologi. Tuturnya.
Silaturahmi secara fisik tetap menjadi basis hubungan sosial di lingkungan TNI Angkatan Udara. Pada momen Peringatan Idul Fitri ini, kewaspadaan atas ancaman invasi teknologi yang dihasilkan Revolusi Industri terhadap Nilai-nilai kepemimpinan TNI dan kepemimpinan keudaraan atau airmanship, kini ikut terpapar oleh komunikasi sistem jaringan dan dunia digital. Ketika kita dimudahkan mendapatkan informasi perkembangan global, regional, dan nasional, dengan sentuhan di layar digital, kita sering lupa makna kesalihan sosial yang sejati. Kasau mengingatkan.
Media sosial jangan membuat para panglima, para komandan, dan seluruh personel TNI Angkatan Udara melupakan pola kepemimpinan dan komunikasi sosial yang seharusnya. Agar para panglima dan para komandan tidak menjadi malas turun ke bawah serta malas check and recheck secara fisik karena terpapar media sosial. Demikian Instrusksi Kasau.
Para panglima dan komandan akan dihormati dan dikenang saat mampu memenangkan hati dan pikiran para anak-buah, melalui kehadiran fisik dan silaturahmi yang tulus, untuk bersama-sama membangun Angkatan Udara. Momen Perayaan Idul Fitri tahun ini berlangsung ketika TNI Angkatan Uara sedang menutup Rencana Pembangunan Strategis Tahun 2015- 2019. Tambahnya.
Pada momen ini, tak lekang dan tak bosan, bahwa program prioritas tentang “Safety Culture” kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Udara. Kalian jangan pernah sekalipun berandai-andai untuk belajar “Safety” dari sebuah “Accident” baru di TNI Angkatan Udara. Lanjutkan komitmen kalian untuk mengoperasikan Alutsista Udara dengan aman. Tegasa Kasau.
Program “Road to Zero Accident” didesain bukan semata-mata untuk kepentingan dan popularitas pribadi, dan bukan untuk kepentingan para pimpinan TNI Angkatan Udara. Jika kalian menyadari, bahwa jika kalian bekerja dengan aman dan selamat pada hari ini, maka itu adalah investasi terbaik untuk kehidupan generasi selanjutnya kelak di kemudian hari. Kasau Mengingatkan.
Musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri dan dirimu pula yang harus mengatasinya. agar semua Panglima dan Komandan agar melaksanakan konsolidasi internal dan check and recheck secermat mungkin, sebelum menggerakkan program kegiatan satuan termasuk operasi penerbangan. Para personel harus tahu diri, mawas diri dan mempersiapkan diri, sebelum memulai tugas-tugas mendatang. Tegas Kasau.
Jangan merusak kesucian Idul Fitri dengan ucapan dan perilaku tercela yang dapat mencoreng nama TNI Angkatan Udara. Jika kalian ingin menjadi sosok yang hebat, maka kalian tidak perlu harus mengurusi segala hal, memposisikan diri mengetahui segala hal, atau ingin mengomentari segala hal. Tambahnya.
Kalian bisa menjadi pemimpin hebat dengan cukup menampilkan kesahajaan hidup, namun disertai profesionalisme yang tangguh dan inspiratif. Cukuplah menjadi dirimu sendiri, sebagai sayap tanah air yang perkasa. Selamat bekerja dan berinovasi demi kemajuan TNI Angkatan Udara. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan 19 dan petunjuk-Nya kepada kita semua, dalam melaksanakan tugas pengabdian melalui TNI Angkatan Udara. Harap Kasau diakhir sambutannya.
Apel Khusus Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah diikui Wadankoharmatau, Komandan Depohar 70, Komandan Depohar 40, para pejabat, perwira, bintara, tamtama dan pegawai Negeri Sipil. Usai pelaksanaan Apel Khusus dilanjutakan Halal Bilhalal di hadiri Ketua PI Ardhya Garini Gabungan lll Koharmatau Ibu Ana Dento Priyono, pengurus PIA Ardhya Garini Gabungan III Koharmatau dan para Ibu-ibu pejabat lainnya berlangsung di Balai Prajurit Koharmatau Budiardjo, Lanud Husen Sastranegara, Bandung. ( DT)
Posting Komentar