MADIUN, nusantarabicara.co - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M., menegaskan, penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) udara yang serba canggih dan mutakhir, menuntut TNI AU untuk mengoperasikannya secara optimal, sekaligus mampu merawat dengan baik dan menjaganya agar tetap siap digunakan (serviceable) dalam mendukung misi operasi dan latihan TNI AU.
“Saya minta Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau) beserta jajarannya yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan produksi materiel, mampu menjawab tantangan ini, karena menjaga dan merawat akan lebih sulit daripada membangun atau membeli,” ujar Kasau sesaat setelah meresmikan Depo Pemeliharaan (Depohar) 80, Satuan Pemeliharaan (Sathar) 24, 43, 54, 55, 81, 82, dan 83 di Apron Lanud Iswahjudi, Madiun, Rabu (31/7/2019).
Lebih lanjut Kasau mengatakan, peresmian satuan-satuan baru di bawah jajaran Koharmatau, merupakan implementasi dari konsep arah kebijakan dan strategi pembangunan kekuatan TNI Angkatan Udara sesuai naskah rencana strategis pembangunan kekuatan TNI AU tahun 2015-2019.
"Mekanisme perencanaan anggaran TNI AU yang lebih baik, terutama dukungan kesiapan matra udara, ditunjang profesionalisme Koharmatau yang semakin meningkat, niscaya kita mampu merawat dan menjaga keseluruhan alutsista yang ada," tegas Kasau.
Seiring diresmikannya satuan Depohar 80 dan beberapa sathar baru, dilantik pula para komandan baru yang akan memimpin satuan tersebut. Komandan Depohar 80 dijabat oleh Kolonel Tek Ian Agung Djumaeri, S.IP., sementara Letkol Tek Tri Nugroho, S.T sebagai Komandan Sathar 81, Letkol Tek Adi Mulia, S.E., M.I.Pol., sebagai Komandan Sathar 82, dan Letkol Tek Anton Firmansyah, S.T., M. A.P., sebagai Komandan Sathar 83.
Sedangkan Komandan Sathar 24 dijabat oleh Mayor Lek Iwan Dwi Saputra, Komandan Sathar 43 dijabat oleh Mayor Lek Muhammad Reza, Komandan Sathar 54 dijabat oleh Mayor Lek Nopriyansyah, S. T., dan Komandan Sathar 55 dijabat oleh Mayor Lek M. Sarwo Edy.
Depohar 80 diperlukan untuk mewadahi pelaksanaan pemeliharaan tingkat berat mesin pesawat tempur. Sathar 24 dibentuk untuk melaksanakan tugas pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang tanpa awak (PTTA), dan Sathat 43 direalisasikan untuk melaksanakan pemeliharaan simulator pesawat TNI AU.
Selain itu, dibentuknya Sathar 54 dan 55 di bawah Depohar 50 sebagai satuan pelaksana pemeliharaan radar Master-T dan radar nonsurveillance, dimaksudkan untuk proporsionalitas beban kerja, di mana sebelumnya merupakan tanggung jawab sathar lain.
Usai peresmian, Kasau didampingi Dankoharmatau Marsda TNI Dento Priyono, menandatangani prasasti serta peletakan batu pertama pembangunan Depohar 80 serta meninjau fasilitas perkantoran sathar.
Hadir pada acara tersebut, Koorsahli Kasau, para Asisten Kasau, Pangkohanudnas, Pangkoopsau II, dan para pejabat Mabesau. (rul)
Posting Komentar