Jakarta, nusantarabicara.co - Sejumlah konflik dengan latar belakang SARA, pecah. Bermula dari Surabaya meluas ke provinsi Papua dan Papua Barat. Hal ini memunculkan keprihatinan mendalam tentang rapuh nya pluralitas Bangsa Indonesia.
Pluralitas Bangsa Indonesia merupakan fakta yang telah ada dan berjalan jauh sebelum Indonesia mendeklarasikan Kemerdekaan nya. Sejak awal karakter dan kepribadian masyarakat Indonesia menerima berbagai perbedaan sebagai satu kesatuan yang kemudian dirangkum dalam falsafah bangsa dengan nama 'Pancasila' dan ideologi negara yang berbeda-beda namun tetap satu jua atau yang disebut dengan BHINEKA TUNGGAL IKA.
Namun kesadaran mengenai pluralitas tampak mulai memudar dengan terjadinya peristiwa di Surabaya. Masing-masing etnis mulai menonjolkan perbedaan dengan mengatas namakan kepentingan mereka, sehingga memunculkan sentimen kedaerahan.
Pengamat dan peneliti permasalahan Bangsa, Haidar Ali Ketua Pembina Aliansi relawan Jokowi mengupas permasalahan tentang pluralitas Bangsa ini bersama Baharudin Farawowan ketua relawan Gemar JOKOWI-KMA serta tokoh-tokoh lainnya di gedung juang DHN 45, Jakarta (28/08/2019) dalam sebuah Diskusi Publik yang dikombinasikan isu Radikal dan Terorisme serta isu susunan menteri kabinet Jokowi-Amin, sedang Thema Diskusi Publik kali ini mengambil thema "Kabinet Jokowi Amin, Siapa Menteri Pilihan Relawan." (*)
Posting Komentar