Jakarta, nusantarabicara.co -- Kegiatan GRC Summit dan Penghargaan Top GRC (Governance, Risk, and Compliance) 2019 diselenggarakan di Hotel Borobudur Jakarta, 22-23 Agustus 2019. Kegiatan yang dibuka oleh Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian RI ini, dihadiri oleh lebih dari 350 peserta. Itu terdiri dari direksi, komisaris, manajer. Serta oleh praktisi governance, risk, and compliance, dari banyak perusahaan.
Kegiatan GRC Summit 2019, diselenggarakan oleh KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance), IRMAPA (Indonesia Risk Management Professional Association), ICoPI (Institute Compliance Professional Indonesia), PaGI (Perkumpulan Profesional Governance Indonesia), dan didukung oleh CMRS Indonesia (Center for Risk Management and Sustainability), LSP MKS, serta Majalah Top Business.
Sedangkan kegiatan TOP GRC 2019, diselenggarakan oleh Majalah Top Business. Dalam hal ini, majalah tersebut bekerja sama dengan beberapa asosiasi/lembaga di atas. Juga dengan beberapa lembaga- konsultan bisnis, manajemen, dan GCG. Itu seperti Asia Business Research Center, PT Sinergi Daya Prima, PT Dwika Consulting, dan Melani K Harriman & Associate.
Menteri Perekonomian RI, Darmin Nasution, sangat mendukung kegiatan GRC Summit & TOP GRC 2019 ini. Sebab, akan mendorong tumbuhnya bisnis perusahaan yang berkelanjutan sehingga dapat menopang percepatan pembangunan perekonomian nasional. Kegiatan ini, sejalan dengan kebijakan pemerintah, termasuk dalam mewujudkan Visi Misi Indonesia Maju 2019-2024, terutama terkait dengan peningkatan investasi guna mempercepat pembangunan nasional.
Dr. Antonius Alijoyo, selaku Ketua Penyelenggara GRC Summit 2019 sekaligus Ketua Dewan Juri TOP GRC 2019, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai dan manfaat yang strategis.
Diantaranya adalah adanya upaya dari semua pihak, untuk bersama-sama dan secara terus-menerus meningkatkan praktik implementasi GRC terpadu di Indonesia.
“Dengan semakin baiknya praktik GRC di Indonesia, maka kepercayaan masyarakat dan investor, baik dari dalam dan luar negeri, akan meningkat pula. Diharapkan rating investasi di Indonesia akan meningkat, dan risk country Indonesia semakin baik. Tentu, hal ini akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia,” ujar Antonius Alijoyo.(ps)
Posting Komentar