.

Jember, nusantarabicara.co - Gerakan mahasiswa yang terjadi di banyak kota hari ini (23/09), Anas menilai terlalu dini untuk dikatakan sebagai kebangkitan gerakan mahasiswa.

Anas Mahfud mantan aktivis mahasiswa, yang kini aktif berkencipung di pendampingan isu lingkungan mengatakan, bahwa gerakan yang terjadi  berputar pada narasi perdebatan elit politik, mahasiswa mengenyampingkan isu-isu kerakyatan yang menjadi titik urgensi perjuangan.

"Realita Teman-teman mahasiswa seperti memiliki jarak dengan rakyat, skala prioritas urgensi isu kerakyatan terkait pertanahan dan koperasi luput, justru itu yang membahayakan kondisi rakyat," ujar Anas.

Ditengah-tengah berdiskusi dengan kawannya di Oase Caffe Jember, Anas melanjutkan kritiknya, gerakan mahasiswa hari ini baginya terasa kurang bergelora, serta pada analisa dan mencacah persoalan terasa tak mendalam, khususnya peserta aksi yang berada di daerah-daerah.

"Hari ini tak ada lagi aksi  represif dari aparatur seperti yang dialami oleh angkatan diatas kita, seharusnya teman-teman mampu mengkonsolidasikan kekuatan yang lebih besar, dan dalam berdiskusi sudah tidak pelarangan, manfaatkan mimbarkan kebebasan untuk melahirkan gagasan yang lebih cemerlang dan progesif," tegas Anas.

Diakhir Anas menyampaikan, peserta aksi, diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam begerak, khusus mengawasi penumpang gelap, "Banyak kelompok-kelompok anti demokrasi yang suka situasi negara kacau, untuk melancarkan misinya seperti di Jakarta paska pemilu," pungkas Anas.(Anwar)